P2TP2A Lamtim dan Polisi Bantu Pengobatan Shinta yang Terlantar -->

Breaking news

Live
Loading...

P2TP2A Lamtim dan Polisi Bantu Pengobatan Shinta yang Terlantar

Monday 11 March 2019


Jakarta, (MI)- Sungguh malang nasib Shinta (28) wanita asal Lombok NTB, sudah nasib ditanggung badan mungkin itu perumpamaan, buat Shinta yang coba bertahan hidup dan mempertahankan biduk rumah tangganya, (11/03).


Shinta pertama kali dijumpai Aktifis Perempuan dan Anak, di kantor kepolisian Sektor Marga Sekampung polres Lampung Polda Lampung Timur dalam keadaan sakit sambil menggendong anak perempuan berumur 5 tahun.

Adapun kisah yang dialami Shinta wanita kelahiran Lombok Nusa Tenggara Barat 28 yang lalu, saat umur 20 tahun ia merantau dan bekerja di provinsi Bangka Belitung.

Di tempat bekerja Shinta di peristri seorang pria yang berasal dari kecamatan Marga Sekampung Lampung Timur. Setelah menikah Shinta dibawa suami kerumah orang tuanya di kecamatan Marga Sekampung.

Miris, nasib Shinta ternyata suaminya adalah pria yang sudah punya istri.

Derita Shinta bertambah, setelah Shinta memiliki anak kedua, suami Shinta pergi meninggalkan Shinta dan istri tuanya dengan membawa wanita lain, hingga saat ini (kurang lebih 5 tahun).

Shinta dan dua anaknya bertahan hidup dengan makan dari hasil belas kasihan orang, dengan bekerja semampunya.

Semakin parah penderitaan Shinta, tatkala 5 bulan yang lalu Shinta merasakan sakit di perutnya. Karena tidak memiliki kartu BPJS kesehatan dan tidak punya biaya Shinta pun hanya bisa menahan sakitnya.

Kurang mampu dalam sisi ekonomi dan kondisinya sakit, tidak punya sanak saudara serta tidak memiliki kartu BPJS kesehatan.

Akhirnya Shinta meberanikan diri minta bantuan Polisi, Polsek Marga Sekampung hari Sabtu (9/03), Shinta minta dibantu agar bisa berobat dan pulang ke kampungnya di Lombok Nusa Tenggara Barat.

Polsek Marga Sekampung lakukan koordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) kabupaten  Lampung Timur.

Polisi pun berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) kabupaten  Lampung Timur.

Petugas P2TP2A yang mendapatkan informasi, Dian Ansori dan Niluh Listriyani membawa Shinta ke RSD Sukadana, yang sebelumnya P2TP2A terlebih dahulu  berkoordinasi dengan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pengendalian Penduduk Drs. Farida Nurma, Direktur Rumah Sakit Sukadana Dr. Nanang.

Alhamdulillah, terhitung  sejak hari Senin 11 Maret 2018 Shinta mulai dirawat diruang bedah, untuk persiapan operasi pengangkatan Tumor di di dalam perutnya.

Selanjutnya P2TP2A Lampung Timur akan menggalang dana, untuk biaya pengobatan, juga biaya transportasi Shinta dan anaknya pulang ke Lombok. [Red/tn]