Lampura, (MI)- Pemilihan Umum (Pemilu) yang digelar secara serentak pada hari Rabu 17 April 2019 kemarin banyak menuai protes dari para penyelenggara Pemilu di tingkat PPS dan KPPS karena banyaknya Logistik yang berada di dalam Kotak suara tidak sesuai dengan isinya terutama surat suara banyak yang kurang dan tidak sesuai dengan jumlah DPT yang ada apalagi mau ada surat suara tambahan 2,5 persen dari jumlah DPT yang ada.
Hal inilah yang menjadi akar permasalahan yang ada ditingkat TPS sehingga banyak pemilih yang menggunakan e-KTP gagal memilih karena surat suara telah habis dan pulang membawa kekecewaan.
Selain itu banyak lembaran C1 Plano yang merupakan jantungnya Pemilu banyak yang tertukar dan bahkan ada yang tidak tersedia didalam kotak suara mulai dari C1 salinan, dan berita acara hasil penghitungan suara ada yang kurang dan bahkan C1 Plano untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden ( PPWP).
Anehnya lagi pihak KPU Kabupaten Lampung Utara pada hari pelaksanaan mematikan ponsel selulernya sehingga sulit untuk dihubungi oleh petugas PPS guna menindak lanjuti persoalan di tingkat KPPS.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu sumber dari PPS Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung mengeluhkan adanya kekacauan Logistik yang ada didalam Kotak suara hal inilah yang menjadi gejolak dibawah ditingkat KPPS sehingga banyak Ketua KPPS menghubungi dirinya terkait hal tersebut," ungkapnya kepada MEDIA, Selasa (23/4/2019).
Seharusnya KPU Kabupaten Lampung Utara harus lebih Profesional dalam melakukan pengepakan Logistik mengingat pentinganya Pelaksanaan Pemilu serentak ini dan memang harus dilakukan pengawasan yang ekstra tentunya agar pengepakan Logistik didalam kotak suara tidak terjadi kacau balau pastinya, dengan harapan kepada pihak penegak hukum seperti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan jajarannya bisa segera menyikapinya," pungkasnya. (Yudi/RIAN)