Geger, Penemuan Mayat Lindung Cikamurang, Pembunuh Ibu Kandung -->

Breaking news

Live
Loading...

Geger, Penemuan Mayat Lindung Cikamurang, Pembunuh Ibu Kandung

Sunday 29 September 2019


Polisi berhasil mengungkap kasus tersebut dan menemukam fakta mengejutkan. Pembunuh Carudin ternyata ibu kandungnya sendiri. (29/9/2019).

Indramayu, (MI) - Menunjukkan barang bukti pembunuhan ibu terhadap anak kandung sendiri di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9).

AIR mata menetes dari mata DRH (50) saat menceritakan detail kasus pembunuhan yang menimpa anaknya Carudin (32). Carudin ditemukan tak bernyawa di kawasan hutan lindung  Gunung Kalong, Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu pada Selasa (27/8) siang.

Carudin ditemukan oleh warga sekitar dengan kondisi sangat mengenaskan. Wajahnya berlumur darah bekas hantaman benda tumpul. Penemuan mayat tanpa identitas tersebut menggemparkan masyarakat. Selang sehari kemudian, Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu lalu melakukan penyelidikan.

Polisi berhasil mengungkap kasus tersebut dan menemukam fakta mengejutkan. Pembunuh Carudin ternyata ibu kandungnya sendiri. DRH tega menghabisi anak lelaki semata wayangnya itu tanpa ampun. Di hadapan Kapolres Indramayu Ajun Komisari Besar Yoris Marzuki, DRH menyesal mengakui perbuatannya.

Mata DRH tak berkedip saat diperlihatkan foto anaknya yang sudah menjadi mayat. Pada awalnya tak ada reaksi apapun. Namun tampaknya ia memaksakan diri untuk menitikkan air mata bagi putranya yang sudah ia bunuh. "Saya menyesal sudah bunuh anak saya," ungkapnya, Jumat 27 September 2019. DRH tak menggunakan tangannya sendiri untuk membunuh anaknya.

Dia menyewa lima orang pembunuh bayaran untuk melancarkan aksinya tersebut. Rencana yang disusun yakni menyuruh para eksekutor untuk berpura-pura menjadi dukun yang hendak mengobati Carudin. Disusunlah rencana bahwa eksekusi akan dilakukan di sebuah hutan. Salah seorang eksekutor yakni WRSN (55) bertindak sebagai dukun abal-abal dengan upah Rp 1,5 juta.

"Anak saya mau disembuhkan karena kelakuannya yang membuat pusing saya," ungkap ibu korban sekaligus otak pelaku pembunuhan. DRH berdalih, dirinya perlu menghilangkan nyawa Carudin karena ia kerap diancam dibunuh oleh anaknya itu. DRH juga kerap diminta bagian warisan dan uang.

Tak hanya persoalan itu saja yang membuat ia gelap mata. Carudin menuturkan pengakuan yang membuat DRH sangat terpukul. "Anak saya mengaku suka lelaki. Katanya enggak bisa kalau kawin sama perempuan. Padahal anak saya sudah empat kali kawin cerai dan punya dua anak," tutur pelaku.

Saat melintas di tengah hutan, mobil sedan hitam yang ditumpangi Carudin dicegat pelaku lainnya dengan menggunakan dua sepeda motor. Di sanalah para pelaku mengeksekusi Carudin dengan keji. Setelah rampung melancarkan aksinya, pelaku kemudian menghubungi DRH untuk meminta bayaran Rp 20 juta yang telah dijanjikan sebelumnya.

Kapolres Indramayu Yoris Marzuki mengatakan, dua eksekutor yakni WRSN (55) dan WRD (27) sudah diamankan oleh polisi. Pelaku lainnya masih dalam pengejaran kepolisian. "Pelaku DPO yakni PJ (17), BJ (16), dan IG (30)," kata Yoris. Yori mengatakan, pengungkapan kasus berawal saat polisi mengendus mobil milik korban yang dititipkan di salah satu saksi. Akibat tindakan kejinya, para pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup. Polisi pun akan terus memburu para tersangka yang masih kabur melarikan diri. "Tiga pelaku kini sudah diamankan di Polres Indramayu,"