Batita alami bocor ginjal, butuh bantuan Dermawan: Sejak lahir diasuh Bude -->

Breaking news

Live
Loading...

Batita alami bocor ginjal, butuh bantuan Dermawan: Sejak lahir diasuh Bude

Friday 1 November 2019

Bocah ini sejak bayi diasuh budenya Ny Sekar, mulai ada penyakit yang diderita sakit sejak enam bulan lalu. Perut membesar, tangan dan kaki juga membengkak karena cairan yang tak bisa keluar melalui kencing, (1/11/2019).

Kajen, (MI)- Muhamad Fadlun Yahya (2,5 th) putra kedua Lailatul Barokah, warga RT 2 RW 1 Dukuh Wonolobo Desa Sastrodirjan Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan, hanya bisa tergeletak dan menangis. Bocah ini kondisinya memprihatinkan, menangis terus  karena menderita syndrom nefrotik resisten steroid atau ginjal bocor.

Bocah ini sejak bayi diasuh budenya Ny Sekar, mulai ada penyakit yang diderita sakit sejak enam bulan lalu. Perut membesar, tangan dan kaki juga membengkak karena cairan yang tak bisa keluar melalui kencing.  

“ Sejak usia 40 hari, anak saya diasuh oleh budenya, atau kakak saya sendiri, karena kondisi perekonomian dan saya single parent. Selama dalam kandungan tidak ada tanda- tanda hingga laihr juga normal, namun terlihat ada yang beda saat enam bula lalu atau bulan Juni lalu ,” jelas Lailatul Barokah.

Keluarga ini kesulitan biaya perawatan dan penyembuhan, sehingga hanya bisa dirawat di rumah saja. Pada bulan Juni lalu pernah dibawa ke Rumah Sakit Daerah Kajen, namun  pulang paksa karena tidak ada biaya.

“Saat itu dia nangis terus dan terlihat badannya membengkak, lalu dirawat di RSUD Kajen, sempat dinyatakan sembuh,  beberapa hari kambuh penyakitnya. Fadlun dirawat lagi, namun karena tidak ada biaya sehingga terpaksa pulang paksa,” jelas Sekar, budenya yang merawat.

Agar bisa meneruskan pengobatan, keluarga ini lalu membuat BPJS mandiri, meski kondisi ekonomi serba pas pasan.  Hal ini dilakukan agar bisa melakukan perawatan lanjutan pada Muhamad Fadlun Yahya.

Bocah ini kemudian dirujuk untuk dirawat di Rumah Sakit Karyadi Semarang dengan  BPJS mandiri. “ Saat ini bisa dibiaya dengan BPJS mandiri yang dibayarkan tiap bulan. Namun, kami kesulitan untuk biaya untuk menunggu dan transportasi Pekalongan – Semarang,” jelas ny Sekar didampingi Lailatul Barokah ibu kandung M Fadlun Yahya.

Warga sekitar sering menjenguk anak ini, sambil memberikan bantuan ala kadarnya. Namun kondisi keluarga kurang mampu, sehingga butuh bantuan  dari pemerintah atau dermawan untuk penyembuhan anak ini.