Keberangkatan kades se-kabupaten Lampura terkesan dipaksa dan luput dari pantauan -->

Breaking news

Live
Loading...

Keberangkatan kades se-kabupaten Lampura terkesan dipaksa dan luput dari pantauan

Wednesday 20 November 2019


Lampung Utara, (MI) - Dalam rangka mengikuti bimbingan tekhnis (Bimtek) ke Pulau Dewata Bali terkesan sembunyi-sembunyi pasalnya.

Kemberangkatan nya pun tanpak dadakan dan terburu-buru, selain itu jelas tidak seperti momen-momen yang ada, tidak ada nya pelepasan keberangkatan, dan juga dilakukan saat pagi buta jadi tidak banyak dilihat orang apa lagi awak media.

Selain itu juga,banyak temuan" dilapangan keluh kesah istri kepala desa salah satu nya di kecamatan Abung barat, tahan saya keliling cari pinjaman bang, "Ungkap istri kades, ada nya unsur paksaan dari oknum (DPMD),saat awak media ini kontrol sosial kedesa, salah satu istri kepala desa ia mengungkap kan,"Iya bang orang gak mau jalan dipaksa harus jalan, gimana mau jalan ke Bali uang aja gak ada belum lagi pekerjaan di desa masih mangkrak, "Ungkap istri kepala desa, yang ada
dikecamatan Waykunang.


Berdasarkan pantauan, Rabu (20/11/2019), aparat desa telah berkumpul di depan kompleks Islamic Center Kotabumi untuk penjemputan kearah Bandara menggunakan 4 kendaraan Bus Besar jenis Jetbus milik Hino. Namun tidak ada merk, hanya simbol pesona indonesia yang sering menghiasi layar kaca. Mereka disana ada yang telah menunggu, sementara lainnya diantar menggunakan kendaraan pribadi roda dua (R-2) dan (R-4).

“Kalau kita dari pemerintah, itu tidak ada yang mendampingi kesana. Baik itu dari DPMD selaku instansi membawahi perangkat desa langsung, inspektorat maupun lainnya. Sebab, ini telah diinstruksikan pimpinan (Plt Bupati), jadi yang beredar itu bukan rekomemdasi melainkan pendampingan, “kata Kabid Pemdes DPMD Lampura, Habibi mendampingi Kepala Wahab.

Menurutnya kegiatan itu adalah murni inisiatif dari Desa, sehingga tidak ada hubungannya dengan pemerintah daerah ataupun jajarannya selama ini menaunginya. Sehingga dia menampik informasi diluar, itu harus mendapatkan rekomendasi dari pemerintah daerah ataupun OPD disana.

“Ini tidak ada hubungan, dan sesuai instruksi Plt Bupati tidak ada pendampingan dari bawahannya. Dan informasi diluar cuma isu, soal rekomendasi itu, “kilahnya.

Informasi dikumpulkan dilapangan, keberangkatan para kades yang dijadwalkan mengikuti bimtek 20-23 November 2019 itu diikuti oleh 194 kades disana. Yang bernilai lebih dari Rp2,7 miliar disisihkan dari APBD, selain itu ikut dalam rombongan keluarga kadesnya. Sehingga menjawab pertanyaan elemen masyarakat selama ini, sebagai ajang plesiran bukan hanya pelatihan atau bimbingam tekhnis semata.

“Saya mendapat informasi dari group medsos tadi malam, ada sekitar 11 orang keluarga dari Kades (non-peserta) ikut dalam rombongan. Tapi tidak tahu tujuan detailnya, sementara itu jelas bukan kepala desa yang seharusnya menjadi peserta. Jadi ada apa ini, “kata seorang sumber media ini.

Selain itu menurutnya, ternyata banyak perubahan didalam pemberangkatan itu. Yakni jenis pesawat dipakai, sebelumnya menggunakan maskapai dari Garuda diganti dengan Sriwijaya Air perusahaan dalam grup serupa. Sehingga menimbulkan tanda tanya besar, ada apakah gerangan terjadi hingga terjadi itu.

“Yang jelas kegiatan bimtek itu, hanya formalitas. Intinya kesempatan bagi para kades dan kerabatnya untuk pelesiran atau istilah disini aji mumpung mas, “ ujarnya. (yd)