Ketua Ormas Manggala Garuda Putih Purwakarta Angkat Bicara terkait, sikap kepala Bapenda -->

Breaking news

Live
Loading...

Ketua Ormas Manggala Garuda Putih Purwakarta Angkat Bicara terkait, sikap kepala Bapenda

Tuesday 12 November 2019

Menyikapi Sikap Kepala Bapenda Purwakarta. Ramdan Ketua Ormas Manggala Garuda Putih Purwakarta Angkat Bicara. 

Purwakarta, (MI) - Setelah ramai beredar pemberitaan pertemuan komisi II DPRD Kabupaten Purwakarta dengan para pengusaha tambang yang beroperasi di wilayah hukum Purwakarta dan mencuatnya penyataan Hj. Nina Kepala Bapenda Purwakarta pada kesempatan itu .Ramdan Ketua MGP Purwakarta merasa jengkel dan sangat kecewa dengan pernyataan kepala bapenda tersebut. 

" Sungguh sangat ironis, apabila betul seorang pejabat yang seharusnya ngotot memperjuangkan PAD yang besar tapi bersikap seperti itu ", kata Ramdan.Waktu diwawancara oleh awak media ini di kantor sekretariat Ormas Manggala Garuda Putih. Selasa (12/11/2019).

Lebih lanjut Ramdan menyampaikan rasa geram dan kecewanya, 
" Bapenda itu selain mengurus pendapatan asli daerah yang sudah ada, juga untuk menggali dan meningkatkan potensi PAD .Sungguh miris saya mendengar potensi pajak dari sektor pertambangan sebanyaknya Rp. 55 Milyar tapi hanya bisa diambil cuma Rp. 8,2 Milyar hanya karena tidak punya alat seharga Rp. 1,5 Milyar ", ujar Ramdan. 

Terakhir Ramdan menyampaikan, " Terkait alasan Kepala Bapenda Hj Nina yang rapat dengan komisi 2.. yang menyatakan untuk pembelian alat nya 1.5M kareana mahal .. menurut saya itu jawaban bukan dari sekelas pejabat. Semestinya Bapenda itu berperan aktif untuk meningkatkan PAD di bidang tambang, misalnya dengan menganggarkan yang Rp. 1.5 Milyar. Sehingga Pemda Purwakarta tidak akan kehilangan potensi pajak sebanyaknya itu. Atau bisa juga dengan menyimpan satu orang THL di setiap perusahan tambang itu. Kan hanya Rp. 2 jt perbulan tuh gaji THL per orang... kan itu bisa saja . Kalau berpikirnya seperti itu Kepala Bapenda harus di copot...!!!

Potensi pajak di sektor tambang itu sangat besar atau jangan jangan diduga ada  setoran ke oknum pribadi pribadi orang bapenda yang tidak mau diganggu dan lebih seneng dengan kondisi seperti saat ini," pungkas Ramdan.