Bukan hanya kapal nelayan, tapi ada kapal perang China di Natuna -->

Breaking news

Live
Loading...

Bukan hanya kapal nelayan, tapi ada kapal perang China di Natuna

Wednesday 8 January 2020

Kapal fregat adalah kapal perang berukuran sedang, berbobot antara 1.100-2.800 ton, (8/1/2020).

Jakarta, (MI) - Ternyata tak hanya kapal nelayan dan kapal coast guard China yang berada di Perairan Natuna, kapal perang China juga mondar-mandir di wilayah hak berdaulat Indonesia itu. Indonesia juga mengerahkan kapal perang.

Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya Achmad Taufiqoerrochman mengatakan masih ada dua kapal fregat China di perairan Natuna. Kapal-kapal tersebut masih bertahan di sekitaran perairan utara.

"Yang jelas tadi sudah laporan Menlu (Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi) bahwa masih ada dua fregat mereka di sekitar situ, ada satu yang di luar ada dua yang perkuatan di atas. Jadi mungkin akan ada pergantian dari mereka," kata Taufiq usai rapat koordinasi khusus di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (7/1).

Sekilas soal jenis kapal, fregat adalah kapal perang berukuran sedang, berbobot antara 1.100-2.800 ton, dapat bergerak dengan lincah dan cepat. Bakamla masih berusaha mengimbangi strategi dan pergerakan kapal-kapal China.

Ada pula korvet, yakni kapal perang berukuran kecil, kelasnya di bawah kapal kelas fregat, jalannya bisa lebih cepat, fungsinya sebagai kapal pemburu atau kapal perusak.

Indonesia juga memperkuat pertahanan, meski ini bukan perang. TNI menambah empat armada kapal perangnya untuk memperkuat pertahanan.

"Empat kapal sudah sampai di lokasi, saat ini total ada delapan kapal," kata Kepala Dinas Penerangan Komando Armada (Koarmada) I, Letkol Laut (P) Fajar Tri Rohadi, memberikan keterangan kepada wartawan secara terpisah, dilansir detikcom (8/1/2020).

Secara umum, delapan kapal yang tengah berada di laut Natuna berjenis korvet ringan (light corvette), fregat, dan oiler (tanker).

"Korvet punya kemampuan (pertahanan) di permukaan, anti-kapal selam, anti-serangan udara, serangan udara. Namun ini bukan operasi tempur, hanya mengusir kapal," kata Fajar. Namun demikian, kapal perang militer Indonesia itu tak akan menembak sasaran non militer seperti kapal penangkap ikan China atau coast guard China.

Di permukaan air ada kapal perang, di udara ada jet tempur F-16. Empat jet tempur F-16 telah meluncur dari Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin (Rsn) Pekanbaru ke Natuna. Pesawat tempur F-16 itu akan melaksanakan operasi Lintas Elang 20.

Pergeseran 4 pesawat tempur F-16 ke Natuna merupakan perintah dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Meski demikian, menurutnya, ini merupakan latihan rutin. Mencuatnya isu Natuna ini merupakan buntut klaim China atas kawasan perairan tersebut.

"Operasi Lintas Elang pada dasarnya pengamanan wilayah kedaulatan NKRI. Hari ini kita berangkatkan," kata Komandan Lanud Rsn, Marsekal Pertama Ronny Irianto Moningka kepada wartawan secara terpisah.