Korban Bullying usai di amputasi menangis dan trauma -->

Breaking news

Live
Loading...

Korban Bullying usai di amputasi menangis dan trauma

Thursday 6 February 2020


Semalam dia trauma, nangis terus, sampai tadi pagi baru kami bisa menenangkan, (6/2/2020).

Malang (MI)– MS (13) siswa SMPN 16 Kota Malang, baru saja menyelesaikan operasi amputasi jari tengah tangan kanan di Rumah Sakit Lavalette, Kota Malang. Dia terpaksa menjalani operasi amputasi karena menjadi korban perundungan atau bullying oleh tujuh rekan sekolahnya.

Taufik, paman MS mengatakan bahwa keponakannya menjalani operasi pada pukul 18.00 WIB sampai 21.30 WIB, Selasa, (4/2/2020). Usai menjalani operasi amputasi MS masih mengalami trauma dan sering menangis di ruan perawatan.

“Sudah sadar, semalam dia trauma, nangis terus, sampai tadi pagi baru kami bisa menenangkan. Sekaramg fokus kami sebagai keluarga adalah bagaimana memulihkan kondisi psikologis keponakan kami,” papar Taufik.

Taufik menyebut, bahwa MS trauma atas apa yang dia terima. Sebab, akibat jari tengah tangan kanannya di amputasi kini dia pun terpaksa harus mengalami nasib cacat. Dua rusuk jari tengah sebelah kanan harus dipotong.

“Karena mau tidak mau dia pasti trauma, karena dari orang normal dia menjadi cacat. Secara psikologis dia pasti syok, cuma keluarga mencoba memberikan pengertian bagaimana harus dijalani, ini masih ada proses yang panjang,” kata Taufik.

Taufik mengatakan, saat ini keluarga menyerahkan penyelesaian kasus bullying kepada Polresta Malang Kota. Sebab kasus ini sudah masuk ke ranah hukum. “Kronologisnya sudah ditangani kepolisian kami tidak boleh statemen banyak, semuanya sudah diproses ke pada kepolisian,” tandasnya.