Massa geram Hajar oknum Mahasiswa mesum -->

Breaking news

Live
Loading...

Massa geram Hajar oknum Mahasiswa mesum

Monday 13 April 2020


Penangkapan itu berawal dari kabar dari salah seorang warga yang melihat wanita berinisial ND itu dalam keadaan tanpa busana.

Kota Padang - Seorang mahasiswa berinisial SW, 26 tahun, terpaksa dihakimi massa karena kedapatan melakukan perbuataan dugaan asusila dengan kekasihnya berinisial ND, 25 tahun, di sebuah indekos kawasan Ganting, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu, 11 April 2020.

Massa geram dan terpaksa melakukan penggerebekan karena keduanya diduga sudah kerap bertemu di indekos perempuan itu. Penangkapan itu berawal dari kabar dari salah seorang warga yang melihat wanita berinisial ND itu dalam keadaan tanpa busana.

"Ada salah seorang warga yang melihat si wanita ini dalam keadaan tanpa busana, kemudian dilaporkan ke warga lain hingga massa mengamankan keduanya," kata Kepala Satpol PP Kota Padang Alfiadi, dalam keterangan tertulis, Minggu, 12 April 2020.

Ketika ditangkap, massa yang tersulut amarah sempat menghajar di mahasiswa. Hal itu terlihat dari benjol dari kepala SW dan sejumlah luka lebam di wajahnya. Beruntung, masyarakat bisa ditenangkan setelah Satpol PP Padang sampai di lokasi dan mengamankan keduanya ke kantor Satpol PP Padang.

"Ada luka lebam akibat pemukulan warga yang geram dengan kelakukan mereka," katanya.

Dari hasil interogasi, pasangan kekasih ini mengaku berasal dari Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Keduanya mengaku sama-sama berstatus mahasiswa perguruan tinggi swasta yang sama di Kota Padang.

"Dugaan mereka ditangkap karena sudah sering bertemu dan meresahkan masyarakat," katanya.

Setelah di data di Markas Satpol PP Padang, mereka juga diminta membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. Pihaknya juga meminta keterangan dari pemilik indekos.

"Pengelola kos memang mengizinkan tamu lawanan jenis untuk datang dan mampir. Tapi hanya pada siang hari saja, sementara malam tidak. Kami berharap ke depan pengelola kos lebih selektif dan intensif memperhatikan pengujung kosnya," katanya.