Puluhan anggota geng motor keroyok seorang pria di Kranji hingga tewas -->

Breaking news

Live
Loading...

Puluhan anggota geng motor keroyok seorang pria di Kranji hingga tewas

Sunday 5 April 2020

Dok. Ilustrasi pengeroyokan

Ahmad Fauji diduga dikeroyok sekitar 50 orang hingga menghembuskan napas.

Bekasi - Seorang pria di Bekasi tewas setelah dikeroyok puluhan anggota geng motor, Minggu (5/4/2020) dini hari. Pria itu bernama Ahmad Fauji (23), warga Kranji,Kecamatan Bekasi Barat,Kota Bekasi.

Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing mengatakan, pengeroyokan terjadi di Jalan Raya Jendral Sudirman,Kelurahan Kranji,Kecamatan Bekasi Barat, pukul 04.30 WIB.

Ahmad Fauji diduga dikeroyok sekitar 50 orang hingga menghembuskan napas.

"Korban tewas seusai mengalami luka bacok di punggung hingga robek tembus paru dan sempat mendapatkan perawatan di RS Annanda Bekasi Barat," kata Erna saat dikonfirmasi,Minggu (5/4/2020).

Erna menjelaskan, kronologis kejadian berawal ketika korban bersama temannya tengah nongkrong di warung kopi (warkop).

Tiba-tiba datang sekitar 50 orang mengendarai sepeda motor berboncengan berhenti di depan korban dan temannya yang tengah duduk di warkop.

Seketika itu pelaku langsung mengeroyok korban dan menghujamkan senjata tajam ke arah tubuh korban.

Saat itu teman korban hanya bisa melihat kejadian tersebut dan tidak berani membantu karena jumlahnya pelaku banyak dan membawa senjata tajam.

"Para pelaku langsung melarikan diri ke arah barat Flyover Kranji arah Jakarta. Korban langsung dibawa ke rumah sakit oleh temannya," kata Erna lagi.

Korban sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit. Akan tetapi kondisi lukanya parah sehingga dinyatakan meninggal pukul 07.22 WIB.

Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan tengah mengejar para pelakunya.

"Anggota masih mencari para pelakunya di sekitar lokasi kejadian dan ke wilayah perbatasan Bekasi dengan DKI Jakarta," tutur dia.

Untuk menyelidiki kasus itu,polisi  meminta warga untuk tetap berdiam diri di rumah untuk mencegah tindakan kriminalitas sekaligus mencegah penyebaran virus corona.

"Ya ini jadi pelajaran juga, jangan nongkrong malam. Bukan karena corona saja tapi ini rawan aksi kejahatan," ucap Erna.