Minimnya bantuan masyarakat terdampak COVID-19 di Desa Beber dikeluhkan warga Desa -->

Breaking news

Live
Loading...

Minimnya bantuan masyarakat terdampak COVID-19 di Desa Beber dikeluhkan warga Desa

Wednesday 17 June 2020


MASYARAKAT DUSUN LENDANG TAMPEL LAUQ DESA BEBER KEC. BATUKLIANG LOMBOK TENGAH KELUHKAN MINIMNYA JUMLAH KPM PENERIMA DANA BANTUAN UNTUK WARGA MISKIN DAN TERDAMPAK COVID-19 DI DESANYA. 

Lombok Tengah- Minimnya jumlah KPM dari program bantuan untuk membantu masyarakat miskin dan terdampak covid-19 untuk desa Beber Kec. Batukliang Kabupaten Lombok Tengah dikeluhkan warga dan membuat perangkat desa seperti Kadus Lendang Tampel Lauq bersama ketua RT nya menjadi kebingungan. 

Salah seorang ketua  RT yang coba awak media ini kunjungi mengaku kebingungan bahkan tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan terhadap keluhan warga miskin dan terdampak covic-19 yang ada di wilayahnya yang sama sekali belum tersentuh dengan program bantuan pemerintah seperti PKH, JPS Gemilang. JPS bersatu, BPNT,  BLTD, BST maupun BST perluasan. 

Salah seorang ketua RT di lingkungan Dusun Lendang Tampel Lauq yang berhasil awak media temui di rumahnya mengatakan, Saya sebagai Ketua RT benar-benar kebingungan dan tidak bisa menjawab keluhan masyarakat terkait dengan minimnya perolehan KPM dari semua jenis bantuan pemerintah untuk kampung kami ini,"Kata ketua RT tersebut. 

Di lain pihak kami awak media juga mencoba menemui kadus Lendang Tampel Lauq Sahril untuk klarifikasi terkait keluhan masyarakatnya tentang minimnya bantuan pemerintah untuk masyarakat miskin dan terdampak covid-19 yang ada di wilayahnya. Kadus Lendang Tampel Lauq ini sambil menunjukkan data kepada kami menjelaskan bahwa jumlah KK khusus untuk dusun kami adalah 282 KK. Sedangkan jumlah KPM yang memperoleh bantuan untuk dusun kami dengan jumlah RT 5 RT antara lain: untuk JPS Gemilang hanya 6 KPM, yang semula hanya 4 KPM, JPS Bersatu sebanyak 8 KPM, BLTD sebanyak 23 KPM, BST sebanyak 8 KPM, BST Perluasan sebanyak 13 KPM, dan PKH sebanyak 37 KPM, "Jelas Kadus Sahril. Bagaimana saya selaku kadus tidak pusing dengan jumlah KK miskin kami 282 KK, yang dapat hanya 108 KPM. Jika dibagi rata dengan 5 RT masing-masing akan memperoleh rata-rata sebanyak 20 KPM,"tambah kadus Tampel Lauq ini. Kan pasti bingung RT kami untuk mengaturnya," lanjutnya.

Selanjutnya Sahril berharap mudahan kita akan dapat tambahan kuota BST perluasan sebanyak 15 KPM, ini membuat kami selaku perangkat desa yang paling bawah yang selalu berhadapan langsung dengan masyarakat, menjadi bisa sedikit bernapas lega, paling tidak saya sedikit terbantu menjawab keluhan warga kami atas minimnya dana bantuan yang masuk ke dusun kami yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat kami terlebih lagi bagi masyarakat kami yang terdampak covid-19,"lanjut Sahril.

Selanjutnya Kadus Lendang Tampel Lauq ini akan mencoba mengajak bapak Kades Beber untuk mencari tahu tentang BST untuk non DTKS, agar desa Beber bisa mendapatkan tambahan BST non DTKS ini, karena banyak dari masyarakat desa Beber termasuk di dusun Lendang Tampel Lauq yang terdampak akibat Covid-19 sangat membutukan dan belum tersentuh sama sekali dengan bantuan pemerintah,"ungkapnya. (Mq)