Pemkot Bekasi akan buka Sekolah, meskipun pandemi COVID-19 belum usai -->

Breaking news

Live
Loading...

Pemkot Bekasi akan buka Sekolah, meskipun pandemi COVID-19 belum usai

Saturday 14 November 2020

Ilustrasi.

Adapun sekolah yang dibuka harus memenuhi standar pencegahan penularan Covid-19.


Kota Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat mengisyaratkan membuka sekolah meskipun pandemi Covid-19 belum selesai. Dinas pendidikan setempat sekarang sedang menyusun model pembelajaran di tengah adanya wabah ini.


"Efektifnya Januari, masuk pembelajaran semester kedua," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullan ketika dihubungi pada Rabu, 11 November 2020.

Meski demikian,kata dia, instansinya tetap melayangkan surat pemberitahuan rencana pembukaan sekolah kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Sama seperti ketika merencanakan pembukaan pada Agustus lalu.

"Pertengahan Desember, kami akan gelar simulasi dulu," kata Inay.

Adapun sekolah yang dibuka harus memenuhi standar pencegahan penularan Covid-19.

Sebelumnya ada enam sekolah menjadi permodelan. Tiga tingkat dasar dan tiga menengah pertama. Tapi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tidak mengizinkan. Simulasi selama tiga hari akhirnya dihentikan.

Pada umumnya model yang akan diterapkan tidak jauh berbeda dengan yang telah disusun beberapa waktu lalu. Kapasitas ruang kelas hanya 50 persen, jaga jarak setiap bangku, memakai masker hingga pengecekan suhu tubuh. 

"Sekarang sedang disusun lagi," ucap dia.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pertimbangan untuk membuka sekolah secara tatap muka karena pemerintah daerah menganggap bisa mengendalikan penularan Covid- 19 di wilayahnya. 

"Infrastruktur kesehatan lengkap, mulai dari alat sampai fasilitas kesehatan," kata Rahmat Effendi.

Rahmat menganggap penularan Covid- 19 di wilayahnya sudah menurun. Salah satu indikatornya adalah okupansi tempat isolasi berkurang, bahkan pemerintah memutuskan tidak memperpanjang kerja sama penggunaan hotel sebagai isolasi pasien. Data terkini, pasien yang dirawat di RSD ada 14, dari kapasitas 55.

"Melihatnya jangan angka kasusnya,tapi perbandingan dengan jumlah penduduk," kata Rahmat Effendi.

Dilansir dari situs corona.bekasikota.go.id, secara kumulatif kasus Covid 19 di Kota Bekasi yang ditemukan sebanyak 7.538 dengan angka kematian pasien 143 atau dua persen. Adapun kasus sembuh sebanyak 6.933 atau 93 persen, sementara sisanya 460 masih dalam perawatan atau isolasi mandiri.

"Dari 2,4 juta yang kena 7000-an artinya cuma 0,03 persen. Tapi dari 0,03 persen yang kena itu, 93 persen sembuh," ucap Rahmat Effendi.

Rahmat tidak menyoal status zona yang diberikan oleh pemerintah pusat maupun Jawa Barat. Ia mengatakan,kiat pemerintah dalam menekan penyebaran virus corona adalah menggalakkan gerakan 3 M di ruang publik. "Alat untuk tracking masih cukup sampai Desember," katanya.

Sejumlah orang tua siswa ada yang setuju maupun tidak menyikapi rencana pemerintah daerah akan membuka sekolah. 

"Ngeri, kondisinya masih zona merah," ucap Rifai, salah satu orang tua murid.

Sama halnya dengan Neno, ibu rumah tangga ini tidak setuju jika sekolah dibuka dalam kondisi wilayah masih zona merah. 

"Kalau masih zona merah, ditunda lagi saja," kata dia.

Beda halnya dengan Nur Ahmad, ia justru sepakat dengan pembukaan sekolah. "Males beliin kuota, jadi boros, mana sekarang cari duit susah," katanya.