Waspada penyakit Demam Berdarah -->

Breaking news

Live
Loading...

Waspada penyakit Demam Berdarah

Friday 13 November 2020



Penyemprotan adalah upaya terakhir yang dilakukan, dan yang paling utama dilakukan adalah pencegahan.


Tangerang Selatan- Memasuki musim penghujan, salah satu wabah penyakit yang mesti diwaspadai warga Tangerang Selatan (Tangsel) adalah demam berdarah dengue (DBD). Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, dari tujuh Kecamatan di Tangsel, tingkat kerawanan akan penyakit DBD hampir merata.⁣
"Itu sebetulnya bila ada kasus itu akan kita semprot (fogging). Tapi yang lebih kita tekankan adalah meminimalisir semprot, karena kita ketahui bahwa obat dari semprotan itu berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang," kata Allin, Kamis (12/11/2020).⁣
Jadi, imbuhnya, penyemprotan adalah upaya terakhir yang dilakukan, dan yang paling utama dilakukan adalah pencegahan dengan sosialisasi dan preventif terhadap kejadian DBD.⁣
1. Dinkes belum dapat laporan soal kasus DBD akhir tahun ini⁣
Ketika ditanya, apakah sudah ada laporan terkait berapa banyak warga yang terkena DBD-- baik itu dirawat di Puskesmas atau Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel-- Allin belum bisa memberikan laporan secara lengkap.⁣
"(Jumlahnya) enggak tahu pasti. Tapi pasti sudah ada dan itu sudah ditindaklanjuti," tutupnya.⁣
2. Dinkes mengklaim sudah lakukan sosialisasi pencegahan⁣
Allin menyebut, menghadapi fenomena tahunan itu Dinkes Tangsel mengklaim tengah melakukan upaya pencegahan, agar Tangsel aman dari penyakit DBD.⁣
"Dari Dinkes sendiri seperti biasa, kita terus menggalakkan promosi dan preventif tentunya dengan 3M (menguras, menutup dan mengubur) itu terus kita galakkan ke masyarakat. Kemudian juga kita terus mengefektifkan yang namanya program satu rumah satu jumantik, itu terus kita galakkan. Lebih ke preventif sih," kata Allin.⁣
3. Upaya pencegahan adalah edukasi⁣
Allin menyebut, upaya sosialisasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Tangsel yakni dengan cara memberikan edukasi tentang bahaya DBD. Edukasi itu dilakukan juga oleh Puskesmas serta RT/RW hingga kelurahan dan kecamatan.⁣
"Untuk warga sendiri, imbauan sudah pasti ya, karena puskesmas juga setiap saat turun ke lapangan saya rasa sudah paham tentang DBD.  Maka kita terus lakukan promosi preventif secara masif," ungkapnya.