Curah hujan Intensitas cukup tinggi Petani KJA Jatiluhur desa Jatimekar merugi, -->

Breaking news

Live
Loading...

Curah hujan Intensitas cukup tinggi Petani KJA Jatiluhur desa Jatimekar merugi,

Monday 1 February 2021


Penampakan ikan yang diperkirakan puluhan ton yang mati mendadak di kolam jaring terapung di desa Jatimekar.


Purwakarta - Puluhan ton petani ikan kolam jaring apung di desa Jatimekar kecamatan Jatiluhur kabupaten Purwakarta mati mendadak dan tak bisa dipanen. Kejadian yang mengakibatkan ikan mati mendadak tersebut diperkirakan karena adanya perbedaan suhu air didalam danau dengan suhu air diatas danau.



Kusnendar Kepala Desa Jatimekar kecamatan Jatiluhur ketika ditemui dirumahnya oleh awak media ini menjelaskan " kejadian ikan yang pada mati dan tidak bisa dipanen ini diduga akibat adanya perbedaan suhu air yang didalam danau dengan suhu air diatas danau.Perbedaan suhu air ini ditimbulkan oleh hujan yang kemarin memang sangat deras setiap harinya dan itu berlangsung hampir dari pagi sampai malam" ujar Kusnendar. Minggu 31 Januari 2021.


Pada saat yang sama Kusnendar meneruskan penjelasannya bahwa akibat hujan turun tiap hari mengakibatkan suhu air di waduk Jatiluhur ini tidak merata.Didalam danau suhunya lebih panas atau hangat daripada suhu air yang dipermukaan danau.Karena adanya perbedaan suhu itu mengakibatkan material atau zat-zat yang berasal dari sisa pakan yang ada dibawah naik kepermukaan dan akhirnya mengakibatkan ikan pada mati dan tidak terpanen semuanya.


Untuk mencegah kerugian yang lebih besar maka para petani jaring apung yang ada di desanya menjual ikan yang masih hidup dengan harga antara Rp.11.000 s/d Rp. 12.000.Jelas ini sangat jauh dibawah harga normal tapi tidak ada jalan lain demi menghindari kerugian terpaksa para petani ikan ini menjual ikannya.


Akibat kejadian ini dampaknya kena juga kepada warga masyarakat yang menggantungkan hidup kepada aktifitas kolam jaring apung. Mulai dari ratusan para buruh yang beberapa bulan akan kehilangan mata pencaharian, kuli panggul bongkar muat ikan, kuli panggul bongkar muat pakan, kuli pengepak ikan, para pemilik perahu semuanya akan berimbas. Ini yang perlu difikirkan bersama, terhadap ratusan para buruh yang bakal kehilangan mata pencaharian,” jelas Kusnendar, menjelaskan dampak yang akan terjadi setelah jutaan ikan mati di KJA tersebut.


Sebelum menutup penjelasannya kepada awak media,  Kusnendar sebagai Kepala Desa Jatimekar  menyampaikan harapannya kepada pihak terkait agar bisa membantu para petani ikan yang sedang mengalami musibah ini.


" Ya saya atas nama Kepala Desa Jatimekar dan warga masyarakat yang selama ini berusaha sebagai petani ikan kolam jaring apung di waduk Jatiluhur mengharapkan bantuan dari siapapun agar kami bisa kembali beraktifitas seperti biasa. Dan dengan adanya musibah ini tentu sangat berpengaruh kepada permodalan kami dan kami sangat butuh bantuan modal agar kami bisa menjalankan usaha seperti biasanya ",pungkas Kusnendar Kades Jatimekar menutup penjelasannya. (dd)