Ketahui ini Tempat Favorit Jin di Rumah, berikut penjelasan Ustaz -->

Breaking news

Live
Loading...

Ketahui ini Tempat Favorit Jin di Rumah, berikut penjelasan Ustaz

Monday 22 February 2021

Doc. Ilustrasi (ist)


"Sesungguhnya tempat buang air ini dikerumuni setan." (HR. Ahmad 19331, Abu Daud 6, dan disahihkan Syuaib al-Arnauth).

Jakarta - Ustaz Ammi Nur Baits menjelaskan bahwa jin bisa tinggal dimanapun. Tentu saja, di tempat-tempat yang biasa ditempati manusia. Mereka tinggal bersama kita, makan bersama kita, hanya saja tak kasat mata.

"Hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan bergabunglah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka." (QS. al-Isra: 64).

Intinya mereka bersama kita, meskipun kita tidak pernah melihat dimana mereka berada, karena mereka berada di alam gaib. Dan tidak melihat mereka lebih baik dibandingkan melihat mereka. Untuk itu, jangan sampai anda meminta agar bisa melihat mereka.

Kemudian terkait masalah tempat, sebagaimana manusia, di sana ada 2 keadaan,

Pertama, ada tempat yang paling disukai jin di rumah kita, seperti toilet dan tempat-tempat najis lainnya. Jin jahat dan setan, lebih menyukai tempat yang kotor dan bau tak sedap. Dalam hadis dari Zaid bin Arqam radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda.

"Sesungguhnya tempat buang air ini dikerumuni setan." (HR. Ahmad 19331, Abu Daud 6, dan disahihkan Syuaib al-Arnauth).

Kedua, ada tempat yang dijauhi jin, seperti rumah yang sering dibacakan alquran, terutama surat al-Baqarah.

"Janganlah jadikan rumah kalian seperti kuburan, sesungguhnya setan itu lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al Baqarah." (HR. Muslim 1860).

Mengenai kamar kosong yang tidak ditempati, apakah ini termasuk ruangan yang disukai jin? Allahu alam, saya tidak menjumpai keterangan hadis tentang ini. Sementara kita hanya berbicara jika didukung dalil atau bukti realita.

Allahu alam. [Ustaz Ammi Nur Baits]