Status Merapi Siaga, potensi bahaya guguran lava dan awan panas -->

Breaking news

Live
Loading...

Status Merapi Siaga, potensi bahaya guguran lava dan awan panas

Friday 19 February 2021



Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.

Yogyakarta - Gunung Merapi masih bergolak. Guguran lava pijar Merapi masih sering terjadi. Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), selama 12 jam Merapi mengalami 25 kali guguran lava pijar.

"Merapi pada periode pengamatan Kamis (18/2) pukul 18.00 hingga 24.00 WIB mengeluarkan 10 kali lava pijar. Sementara pada 00.00 hingga 06.00 WIB hari ini mengeluarkan 15 kali lava pijar," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam laporannya, Jumat (19/2/2021).

Hanik menjelaskan guguran lava pijar mengarah ke sektor barat daya, yakni ke hulu Kali Krasak dan Boyong. "Guguran mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter," terangnya.

Lebih lanjut, selama 12 jam tercatat aktivitas kegempaan Gunung Merapi sejumlah 61 kali gempa guguran, 4 kali gempa embusan, dan 4 kali gempa fase banyak.

Berdasarkan data tersebut, BPPTKG masih menetapkan status Merapi di tingkat Siaga. Sementara itu, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak, dilansir detikcom. "Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya," pintanya.

BPTTKG juga meminta penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III dihentikan. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. (*)