Gunung terbesar di dunia muncul dibawah laut -->

Breaking news

Live
Loading...

Gunung terbesar di dunia muncul dibawah laut

Sunday 30 May 2021

Dokumen istimewa


Puhahonu muncul ke permukaan laut dengan tinggi 170 kaki atau 52 meter.


Jakarta - Puhahonu, gunung berapi terbesar di dunia yang tersembunyi di bawah laut, permukaannya baru saja muncul ke permukaan pada Mei 2020.


Puhahonu muncul ke permukaan laut dengan tinggi 170 kaki atau 52 meter.


Puhahonu pertama kali ditemukan pada tanggal 2 Juni 1820, oleh pemburu paus Amerika Maro yang diperintahkan oleh Kapten Joseph Allen.


Dilansir dari Livescience, Gunung ini terletak di atas gunung magma purba yang mengerikan di bawahnya, Mauna Loa.


Mauna Loa, raksasa landai yang menonjol dari Pulau Besar Hawaii, telah lama ditetapkan sebagai gunung berapi terbesar di dunia.


Dari pangkalannya di dasar laut hingga puncaknya ribuan kaki di atas pulau, Mauna Loa menjulang lebih dari 30.000 kaki (9.170 m) - membuatnya secara teknis lebih tinggi dari Gunung Everest - dan mencakup lebih dari 19.200 mil kubik (80.000 km kubik) volume .


Tidak diragukan lagi itu sangat besar, dilansir laman Tribunnews (30/5).


Namun, para peneliti sekarang mengklaim bahwa Puhahonu sebenarnya mengalahkan Mauna Loa (sebagian besar berkat puluhan ribu mil kubik batuan vulkanik yang terkubur di bawah dasar laut).


Hal itu karena sebagian Gunung Puhahonu memiliki puluhan ribu mil kubik batu vulkanik yang terkubur di bawah dasar laut.


Terumbu di sekitarnya memiliki luas lebih dari 1.904 kilometer persegi (470.000 hektar; 735 mil persegi). 

 

Jika dibandingkan dengan pulau terbesar di Indonesia, yakni Kalimantan hanya memiliki luas 743 km2.


Itu artinya Puhahonu memiliki luas sekitar 2,5 kali lipat Pulau Kalimantan.


Dalam studi baru, para peneliti ini menggunakan detektor sonar dan gravitasi untuk mengukur seluruh jejak topografi Puhahonu, dari puncak yang berada di atas laut hingga bebatuan dalam yang tenggelam ratusan kaki di bawah kerak bumi.


Tim menemukan bahwa Puhahonu mengandung sekitar 36.000 mil kubik (150.000 km kubik) batu, yang artinya memiliki besar dua kali lipat daripada Mauna Loa.


“Hanya sebagian kecil dari volume gunung itu yang terlihat di atas permukaan laut, sisanya berada begitu dalam di bawah permukaan laut,” tulis tim penelitian.


"Perhitungan volume baru menunjukkan bahwa Puhahonu secara substansial lebih besar daripada gunung berapi Hawaii lainnya termasuk Mauna Loa," tulis peneliti dalam penelitian tersebut, yang akan diterbitkan dalam Jurnal edisi 15 Juli “Sastra Bumi dan Sains Planet”.


Temuan itu semakin panas, tidak hanya itu membuat Pūhāhonu sebagai gunung berapi terbesar di Bumi berdasarkan volume, tetapi mungkin juga salah satu yang terpanas, tulis para peneliti.


Sebagai bagian dari studi mereka, tim memeriksa beberapa sampel olivine (magma yang mendingin dan mengkristal) dikumpulkan dari berbagai bagian gunung berapi.


Dari komposisi olivin, tim menyimpulkan suhu magma gunung berapi sebelum mengkristal.


Mereka memperkirakan bahwa magma Pūhāhonu pasti sekitar 3.100 derajat Fahrenheit (1.700 derajat Celcius) ketika pertama kali mengalir


Dan mereka memberikan gunung berapi itu dengan magma terpanas yang tercatat di Bumi. (*)