Polri Pastikan 11 Terduga Teroris di Merauke Bukan Orang Asli Papua -->

Breaking news

Live
Loading...

Polri Pastikan 11 Terduga Teroris di Merauke Bukan Orang Asli Papua

Friday 4 June 2021



Jakarta - Polri memastikan 11 orang terduga teroris di Merauke yang diamankan Tim Densus 88 Antiteror bukan orang asli Papua. Namun, mereka sudah lama tinggal menetap di Bumi Cendrawasih.


"Jadi memang (terduga teroris) bukan orang asli Papua, tetapi mereka sudah cukup lama tinggal di Papua, khususnya di Merauke," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono kepada wartawan, Kamis (3/5/2021).


"Sekarang dalam pengembangan oleh Densus 88, dan yang menjadi tersangka di sana 11 (orang)," sambung Brigjen Pol  Rusdi. 


Meski pendatang, Brigjen Pol Rusdi mengatakan belasan teroris itu mendapatkan paham radikalisme saat tinggal di Merauke. Mereka kemudian membangun jaringan.


"Mendapat pemahaman radikal seperti ini ketika mereka di Merauke, dan mereka membangun kelompok-kelompok ini ketika mereka berada di Merauke. Prosesnya seperti itu," tutur Brigjen Pol Rusdi.


Lebih lanjut Brigjen Pol  Rusdi mengungkapkan, terduga teroris di Merauke tersebut merupakan pengembangan jaringan JAD dari Makassar dan Kalimantan Timur.


"Kita ketahui bersama, ini merupakan satu jaringan JAD terus dikembangkan dari Makassar ternyata jaringannya melebar ke Kalimantan Timur. Kaltim di sana ditangkap salah satu keluarga dari JAD, kemudian dari kaltim bergerak ke Papua, Merauke," beber Brigjen Pol Rusdi.


Saat ini, 11 terduga teroris yang sudah ditangkap masih diperiksa di Mako Brimob Merauke. Kesebelas orang itu di antaranya AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, SR, YK, SW, serta pasangan suami istri AP dan IK.


Penangkapan teroris diawali dengan ditangkapnya 10 orang setelah sebelumnya terindikasi melakukan pengeboman di Merauke, namun aksi itu gagal. Mereka juga berkaitan dengan aksi pengeboman Gereja Katedral, Makassar, pada 28 Maret 2021. (*)