UGD Tidak Buka 24 jam, Bupati Solok marah, dan meminta maaf kepada masyarakatnya -->

Breaking news

Live
Loading...

UGD Tidak Buka 24 jam, Bupati Solok marah, dan meminta maaf kepada masyarakatnya

Monday 14 June 2021

Dokumen istimewa


Ternyata betul, saya menemukan UGD tidak buka. Ini jelas tidak betul. Mana ada UGD yang tidak buka 24 jam.


Kabupaten Solok  - Bupati Solok Epyardi Asda tak bisa memendam amarahnya saat tahu Puskesmas Tanjung Bingkung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, menolak merawat korban kecelakaan karena sudah tak lagi jam kerja.


Video kemarahan Epyardi viral di media sosial dan grup WhatsApp.


Awalnya Epyardi mendapat informasi bahwa UGD Puskesmas Tanjung Bingkung menolak memberikan pelayanan kepada warga yang mengalami kecelakaan, Jumat (11/6/2021).


Kemudian pada Sabtu (12/6/2021), Epyardi melakukan sidak ke puskesmas tersebut. Epy melihat pukul 17.00 WIB UGD puskesmas telah tutup. Di sana Epy tak bisa menahan amarahnya.


Kepala Puskesmas Tanjung Bingkung, Yuliarni menjelaskan bahwa hal itu sudah sesuai dengan kesepakatan sejumlah staf puskesmas bahwa hanya bekerja sesuai dengan jam kerja.


Kondisi itu membuat Epyardi naik pitam dan meminta surat kesepakatan tersebut.


Setelah dilihatnya surat bermaterai yang ditandatangani sejumlah staf puskesmas, Epy langsung merobeknya dan mengancam untuk melaporkan seluruh pegawai puskesmas ke KASN dan menon-jobkan mereka.


"Ternyata betul, saya menemukan UGD tidak buka. Ini jelas tidak betul. Mana ada UGD yang tidak buka 24 jam," kata Epyardi saat dikonfirmasi, dilansir Kompascom Senin (14/6/2021).


Terkait dengan peristiwa, Epyardi meminta maaf kepada masyarakat jika pelayanan di Puskesmas Tanjung Bingkung selama ini tidak maksimal.


“Saya memang orangnya seperti ini tegas, tapi ini semua untuk rakyat saya. Kalau ada masyarakat dipermainkan oleh pejabat atau ASN ini tolong laporkan ke saya," kata Epyardi.


"Dan saya sebagai bupati mohon maaf kepada masyarakat Kabupaten Solok khususnya atas pelayanan yang dilakukan oleh Puskesmas Tanjung Bingkuang. Insya Allah ini tak terjadi lagi. Saya sudah perintahkan Kabag Pemerintahan untuk menjadi bahan pertimbangan memberikan mereka sangsi yang tegas pada kasus ini,” lanjut Epyardi.


Kompas.com mencoba menghubungi Kepala Puskesmas Tanjung Bingkung Yuliarni. Namun, Yuliarni enggan memberikan pernyataan. (*)