Kurban: Kesibukan di Rumah Pemotongan Hewan Penggaron Semarang, -->

Breaking news

Live
Loading...

Kurban: Kesibukan di Rumah Pemotongan Hewan Penggaron Semarang,

Tuesday 20 July 2021

Dok. istimewa


Memilih RPH sesuai arahan pemerintah untuk mengantisipasi kerumunan di tengah Pandemi COVID-19 yang kasusnya meningkat.


Semarang - Kesibukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Penggaron Semarang, Jawa Tengah terlihat di hari raya Idul Adha ini. Pada hari pertama Idul Adha sudah akan ada 78 sapi dan 10 ekor kambing yang akan disembelih di RPH ini.


Arahan pemerintah untuk menyembelih hewan kurban di RPH dilaksanakan oleh beberapa pihak salah satunya dari RS dr Kariadi Semarang. Suwardi, selalu ketua panitia kurban di rumah sakit tersebut mengatakan memilih RPH sesuai arahan pemerintah untuk mengantisipasi kerumunan di tengah Pandemi COVID-19 yang kasusnya meningkat.


"Kita cari aman di sisi pandemi. Di sini terjamin kesehatan hewan kurbannya, petugasnya juga sudah profesional, lebih praktis. Kami menyembelih tujuh sapi," kata Suwardi di RPH Penggaron Semarang, Selasa (20/7/2021).


Diwawancara terpisah, Kepala UPT RPH Penggaron Semarang, Ika Nurawati, menjelaskan hari ini ada 78 sapi dan 10 ekor sapi yang akan dipotong. Sedangkan sampai Jumat total ada 243 sapi dan 40 kambing yang akan dipotong di RPH itu.


"Personel yang kita siapkan 100 (orang) terbagi dalam beberapa bagian, ada juru sembelih halal, tukang kelet, ada tukang cacah itu kita sendirikan. Packing sendiri, jadi tidak boleh keluar masuk sembarangan ke arena bekerja," jelasnya.


Untuk para pekerja dan juga panitia kurban yang menunggu hewan kurbannya, lanjut Ika, harus di-screening dengan tes antigen atau genose. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. "Petugas kami sudah lakukan tes antigen," tandasnya.


Dari pantauan detikcom, terlihat para petugas sangat terampil dan cekatan menyembelih hewan-hewan kurban. Mereka bekerja sesuai dengan bagiannya masing-masing hingga akhirnya daging dikemas dan diserahkan ke panitia kurban yang sudah menunggu. (*)