Menelusuri jembatan Kereta api terpanjang, alternatif wisata sebelum ke pantai Pangandaran -->

Breaking news

Live
Loading...

Menelusuri jembatan Kereta api terpanjang, alternatif wisata sebelum ke pantai Pangandaran

Saturday 3 July 2021

Dok. istimewa


Fondasi beton jembatan masih terlihat kokoh di dasar lembah, menjulang tinggi. Sementara bagian rangka rel sudah mulai digerogoti karat. Bentangan rel semuanya raib.


Pangandaran - Eks jembatan kereta api (KA) Cikacepit di Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, menyimpan potensi daya tarik wisata. Salah satu jembatan KA terpanjang yang ada di Indonesia ini bisa menjadi destinasi wisata budaya dan edukasi.


Keberadaan jembatan KA yang juga dikenal dengan nama jembatan Cipamotan itu bisa menjadi wisata alternatif atau wisata tambahan sebelum menuju pantai Pangandaran. Di lokasi ini pengunjung bisa menyaksikan peninggalan infrastruktur transportasi yang luar biasa. Sebuah karya ilmu teknik sipil peninggalan penjajah Belanda, yang menjadi bagian dari jalur kereta api Banjar-Cijulang.


Jembatan ini membentang sejauh 310 meter, menghubungkan dua bukit dan membawahi lembah sedalam 38 meter. Melihat jembatan ini imajinasi melayang, membayangkan ketika kereta melintas jembatan penumpang akan disuguhi pemandangan indah.


"Konstruksinya luar biasa, usianya sudah lebih 100 tahun tapi masih berdiri kokoh. Bangunan buatan Belanda memang selalu tahan lama," kata Hilmi Saputra (25), warga Cilacap, yang sengaja berkunjung, Jumat 2 Juli 2021.


Dia mengaku sangat menikmati keindahan alam di kawasan itu sambil melihat-lihat bangunan jembatan. "Saya membayangkan betapa orang-orang pribumi ketika itu bekerja keras membangun jembatan ini, kerja rodi mungkin. Membayangkan pula sensasi yang dirasakan penumpang ketika melintasi jembatan. Luar biasa, andai saja jalur kereta ini bisa diaktifkan kembali," tutur Hilmi.


Fondasi beton jembatan masih terlihat kokoh di dasar lembah, menjulang tinggi. Sementara bagian rangka rel sudah mulai digerogoti karat. Bentangan rel semuanya raib.


Jembatan KA Cikacepit ini dibangun pada tahun 1913 sampai 1916, menjadi bagian pembangunan jalur kereta Banjar-Pangandaran-Cijulang.


"Saya pikir lokasi ini bagus jika dijadikan wahana wisata alam sekaligus wisata edukasi. Lokasinya sangat dekat dari jalur utama menuju Pantai Pangandaran. Mungkin bisa ditambah sentuhan-sentuhan daya tarik seperti spot swafoto atau arena uji adrenalin entah itu flying fox, ayunan, dan sejenisnya," tutur Hilmi.


Tak jauh dari lokasi jembatan KA itu terdapat pula terowongan dengan panjang sekitar 100 meter. Warga yang hendak melihat jembatan Cikacepit harus melintasi terowongan ini.


Terowongan tersebut saat ini masih dimanfaatkan warga untuk akses jalan menuju kampung Cimandala Desa Pamotan. Terowongan gelap ini juga menjadi daya tarik tambahan. Karena melintasi terowongan gelap ini membutuhkan sedikit keberanian. (rs/dti)