PPKM Darurat? Surat Terbuka Kepada Presiden Joko Widodo -->

Breaking news

Live
Loading...

PPKM Darurat? Surat Terbuka Kepada Presiden Joko Widodo

Friday 16 July 2021

Dok. Instagram (ist)


Tak ingin PPKM darurat diperpanjang, aktor Didi Riyadi menulis surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).


Jakarta - Pandemi Covid-19 membuat semua sektor bergejolak. Terlebih pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat pada 3-20 Juli membuat kondisi ekonomi Indonesia kian terpuruk. Sayangnya hampir 2 minggu penerapan PPKM darurat berjalan, kasus Covd-19 belum melandai bahkan semakin tinggi dan terus mencetak rekor. Hal tersebut menginisiasi rencana perpanjangan PPKM darurat 4-6 minggu ke depan.


Tak ingin PPKM darurat diperpanjang, aktor Didi Riyadi menulis surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan seluruh menteri serta pemerintah di seluruh daerah. Dalam surat itu, Didi berharap PPKM darurat tidak perlu diperpanjang.


Hal itu ditulis aktor kelahiran Jakarta 31 Juli 1981 yang diunggah melalui media sosialnya, Rabu (14/7/2021) malam seperti yang dilihat Beritasatu.com.


"Kepada yg terhormat : Bapak Presiden RI, Ir. Joko Widodo perkenankan saya menyampaikan surat terbuka pertama saya. Mohon maaf atas segala kekurangannya, Hidup NKRI," tulis Didi dalam kolom komentarnya di media Instagram @didiriyadi_official.


Dalam surat terbuka yang ditulis dalam tiga halaman, drummer grup band Element itu berharap Presiden Joko Widodo agar mempertimbangkan jika ingin memperpanjang penerapan PPKM darurat yang direncanakan 4-6 minggu ke depan. Di akhir surat terbukanya, Didi sempat membubuhkan tanda tangan sebagai bukti apa yang disuarakan itu merupakan karya pribadinya.


Berikut Surat Terbuka yang ditulis oleh aktor Didi Riyadi yang diunggahnya melalui sosial yang kemudian mendapat komentar beragam dari warganet dan disukai 19.805 orang lainnya


Yang Terhormat.

Bapak Presiden RI

Ir Joko Widodo

Di tempat



Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh


Semoga Bapak beserta keluarga dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Allah SWT.


Pertama-tama,izinkan saya memperkenalkan diri saya. Saya adalah Didi Riyadi. Saya salah seorang rakyat Bapak yang hidupnya selama 31 tahun ini didedikasikan untuk dunia seni dan hibruan Indonesia. Ini kali pertama kali saya membuat surat terbuka kepada Bapak sosok yang sangat saya hormati sebagai pemimpin bangsa. Surat Terbuka ini bagian dari concern dan kepedulian saya kepada bangsa dan negara, harapannya bisa sampai serta didengar oleh istana dan pemerintah


Kedua, sebagai salah seorang yang juga mencintai negeri ini, pada kesempatan yang baik ini, saya datang kepada bapak dengan kesungguhan untuk menyampaikan beberapa hal curahan hati termasuk didalamnya apresiasi, keprihatinan dan pendapat saya tentang solusi kondisi aktual saat ini. Adapun yang ingin saya sampaikan adalah :


1. Pak, sudah setahun lebih kita dalam situasi keprihatinan yang tidak pernah kita impikan yaitu situasi very extraordinary akibat pandemi Covid-19. Kenyataannya kita benar-benar dalam wadah yang mendunia mengakibatkan semua orang harus beradaptasi dengan kenormalan baru termasuk mematuhi prokes dan aturan-aturan baru yang ditetapkan. Dampaknya luar biasa dirasakan oleh masyarakat serta memukul berbagai bidang terutama perekonomian, kesehatan, pendidikan, dunia seni dan hiburan serta bidang lainnya.


2. Saya berterima kasih banyak kepada Bapak dan jajaran pemerintah dalam menangani situasi serta kondisi yang tidak mudah ini. Hormat dan apresiasi yang setinggi-tingginya dari kami masyarakat Indonesia atas ketegasan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tidak populer seperti PSBB diawal pandemi sampai dengan PPKM Darurat sekarang.


3. Tanpa mengurangi rasa hormat, izinkan saya menyampaikan pendapat yang berkaitan dengan situasi serta kondisi yang tidak mudah ini khususnya yang berhubungan dengan adanya wacana perpanjangan PPKM Darurat. Setelah saya telaah berdasarkan data sekunder yaitu pemberitaan berbagai media, media sosial maupun data primer melalui pengamatan serta pengalaman berinteraksi dengan beberapa kalangan masyarakat termasuk crew yang biasa bekerja sama dengan saya maka sebagai salah seorang rakyat yang juga terkena imbas dari sejak awal wabah, saya berpendapat sebagai berikut "

a. Menolak perpanjangan PPKM Darurat Jawa & Bali

1. Simple saja pak, sudah pasti banyak yang terkena imbasnya terlebih lagi soal perut, banyak yang tidak bisa kerja, tidak bisa menafkahi keluarga.

faktanya :

a. Sejak awal pandemi sampai dengan sekarang banyak usaha yang gulung tikar, karyawan di PHK-kan, seniman dan musisi tidak lagi bisa manggung.

b. ternyata PSBB, PPKM atau apapun hal sejenis tidak mampu meredam penyebaran Covid-19.


2. Perpanjangan PPKM Darurat tidak akan bisa selesaikan wabah, pilihannya seperti buah simalakama, mati karena wabah atau mati karena kelaparan.

b. Mengusulkan

1. Lockdown atau karantina atau PPKM atau apapun namanya bisa diupayakan versi yang lebih ramah yang berpihak pada masyarakat menengah ke bawah

faktanya.

a. Banyak orang seperti buruh harian atau lepasan yang hanya digaji kalau dia kerja terlepas pekerjaannya tidak kritikal atau tidak esensial bagi negara. tapi kritikal dan esensial bagi keluarganya.

b. Mereka mendapatkan nafkah dari untung hasil dagangannya.

c. Mereka yang punya gaji Monthly Payroll yang jelas mungkin tidak merasakan imbasnya, tapi bagaimana dengan rakyat yang tidak punya monthly payroll? Bisa tolong di cek jumlahnya mereka yang tidak gajian bulanan sesuai data BPS terkini.


2. Jika hasil PPKM Darurat Jawa & Bali tanggal 3 s/d 20 Juli 2021 tidak berdampak signifikan dan berkorelasi dengan penurunan kasus Covid maka mohon pertimbangan :

a. Mengevaluasi strategi kebijakan dan koordinasi antar lembaga

b. Sosialisasi dan edukasi sensitif-masifnya tentang penanganan bagi yang terpapar Covid-19 dan pola hidup sehat untuk relawan Covid-19

c. Menggali ide dan terobosan baru dalam membuat kebijakan yang tidak melulu dan tidak banyak bersifat aturan, tetapi bersifat solutif bagi masyarakat yang terkena imbas ditetapkannya aturan itu

d. Mendorong pemerintah bukan hanya mengidentifikasi mereka yang terpapar Covid-19 tetapi juga mengidentifikasi mereka yang terdampak pandemi Covid-19 secara ekonomi dengan alat ukur yang tepat


Demikian surat terbuka ini saya sampaikan. Besar harapan saya Bapak Presiden berkenan membaca, mendengar serta mempertimbangkan pendapat saya yang dapat saya katakan juga mewakili sebagian dari rakyat Bapak yang merasakan dampak dar pandemi umumnya dan dari pemberlakuan PPKM Darurat khususnya.


Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih


Tertanda


Didi Riyadi

(dw/btu)