Bareskrim Polri Ungkap Motif Peretasan Situs Setkab -->

Breaking news

Live
Loading...

Bareskrim Polri Ungkap Motif Peretasan Situs Setkab

Monday 9 August 2021


Berdasarkan hasil pemeriksaan motif keduanya membobol website milik pemerintah tersebut untuk mencari keuntungan ekonomi dengan menjual script backdoor dari website.


Jakarta  - Bareskrim Polri mengamankan dua orang pelaku peretasan situs Sekretariat Kabinet RI, www.setkab.go.id berinisial Zyy dan Lutfifakee. Keduanya ditangkap di lokasi berbeda di daerah Sumatera Barat.


"Penangkapan pelaku pertama pada 5 Agustus 2021 di Tabing Bandar Gadang, Kota Padang. Pelaku kedua ditangkap keesokan harinya di Pasar Baru Nagari Sungai Rumbai Dharmasraya," jelas Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Slamet Uliandi dalam keterangannya, Minggu (8/8/2021).


Brigjen Pol Slamet mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan motif keduanya membobol website milik pemerintah tersebut untuk mencari keuntungan ekonomi dengan menjual script backdoor dari website.


"Keduanya membobol situs pemerintah guna memperoleh keuntungan ekonomi dengan menjual script backdoor dari website," ujar Brigjen Pol Slamet.


Menurut Brigjen pol Slamet, kedua pelaku ini tergabung dalam komunitas bernama Padang BlackHat. Mereka bahkan telah ratusan kali melakukan peretasan situs.


"(Pelaku) sudah melakukan peretasan terhadap 650 website. Rata-rata menyasar situs perusahaan dan situs pemerintah," ucap Brigjen Pol Slamet.


Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 46 ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) Jo Pasal 30 ayat (1) ayat (2) ayat (3), Pasal 48 ayat (1) Jo Pasal 32 ayat (1), Pasal 49 Jo Pasal 33 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.


Sebelumnya, website Sekretariat Kabinet yang beralamat www.setkab.go.id diretas pada Sabtu (31/7/2021) pagi. Situs itu kemudian menampilkan foto Lutfi 'pembawa bendera'.


Atas peretasan tersebut, Setkab kemudian men-takedown atau menonaktifkan sementara situs tersebut untuk dilakukan perbaikan. Kini, situs tersebut dapat diakses kembali dan dapat dibuka dengan normal.


Adapun peretas situs Sekretariat Kabinet menyebut dirinya dengan sebutan Padang Blackhat. Kendati demikian, belum diketahui secara pasti siapa sosok dibalik sebutan tersebut. (rs/*)