Pemkab Pangandaran mempercepat vaksinasi, Senin depan serempak -->

Breaking news

Live
Loading...

Pemkab Pangandaran mempercepat vaksinasi, Senin depan serempak

Thursday 12 August 2021

Dok. istimewa


Kadispar:  "Senin depan kami akan melakukan vaksinasi serempak di semua objek wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran,"


Pangandaran - Pemkab Pangandaran mempercepat vaksinasi untuk pelaku wisata. Vaksinasi bagi pelaku usaha pariwisata ini diharapkan bisa mendorong dibukanya kembali objek wisata oleh pemerintah.


Kepala Dinas Pariwisata Pangandaran Untung Saeful Rahman mengatakan ada sekitar 9.100 pelaku usaha pariwisata yang menjadi sasaran vaksinasi. "Data 9.100 orang itu berdasarkan data ajuan bantuan, mungkin bisa lebih," kata Untung, Kamis (12/8/2021).


Sejauh ini baru sekitar 1.400 orang yang sudah menjalani vaksinasi. "Senin depan kami akan melakukan vaksinasi serempak di semua objek wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran," kata Untung.


Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menargetkan vaksinasi bagi pelaku usaha pariwisata tuntas pada Agustus 2021. "Mulai Senin depan kita vaksinasi di tempat wisata, targetnya akhir Agustus ini selesai," ucapnya.


Guna menyokong program vaksinasi pelaku wisata ini Pemkab Pangandaran membentuk lima tim vaksinator khusus. Mereka akan menggelar vaksinasi di lima titik objek wisata, yakni di sekitar Pantai Karapyak, Pantai Pangandaran, Pantai Batukaras, dan Pantai Madasari.


"Kita tambah tim vaksinatornya, sebelumnya kita punya 30 tim, sekarang tambah lima jadi total 35 tim," ujar Jeje.


Dia tak bisa menjamin jika vaksinasi pelaku wisata selesai nanti langsung membuka tempat-tempat piknik. Jeje menegaskan pembukaan objek wisata tetap menjadi kewenangan pemerintah pusat.


"Ya nggak begitu juga, vaksinasi di tempat wisata adalah ikhtiar kita untuk melindungi masyarakat khususnya pelaku wisata. Hal kedua adalah meyakinkan pemerintah pusat, bahwa pelaku wisata Pangandaran sudah divaksinasi. Mudah-mudahan bisa dibuka," tuturnya.


Dia sedih mendengar keluhan pelaku usaha wisata yang kehilangan mata pencaharian akibat kebijakan penutupan ini. "Masyarakat menjerit kami juga pemerintah menjerit. Karena kehilangan sumber pendapatan dari retribusi. Sama-sama menjerit," kata Jeje. (rs/dn)