Akibat perahu tenggelam di Begawai Solo 6 orang masih dalam pencaraian, apa sebabnya? -->

Breaking news

Live
Loading...

Akibat perahu tenggelam di Begawai Solo 6 orang masih dalam pencaraian, apa sebabnya?

Thursday 4 November 2021

Di dekat lokasi kejadian memang ada proyek pembangunan jembatan. Dua kaki jembatan sudah berdiri di atas sungai, dok.istimewa (4/11).


Bojonegoro - Sebuah perahu tambang terbalik hingga tenggelam di Bengawan Solo Bojonegoro. Di sekitar lokasi kejadian, ada proyek pembangunan jembatan. Apakah pembangunan jembatan tersebut jadi salah satu penyebab musibah ini?


Di dekat lokasi kejadian memang ada proyek pembangunan jembatan. Dua kaki jembatan sudah berdiri di atas sungai. Sementara tiang pancang besi juga terlihat di atas sungai. Terlihat juga timbunan atau urukan tanah di sisi kanan kiri sungai dekat dengan pinggir.


Kepala Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Neny Rachmawati mengatakan pembangunan jembatan ini sudah berjalan selama 4 bulan. Pembangunan fisik jembatan sudah rampung sekitar 60%.


Neny sendiri menduga tiang di sisi kiri dan kanan dari pembangunan jembatan ditambah dengan timbunan tanah mengakibatkan adanya penyempitan lajur air sungai. Hal ini berdampak pada arus air yang terasa deras pada bagian tengah sungai.


"Nggih, itu juga bisa menyebabkan arusnya yang deras itu ada karena timbunan tanah di sisi kiri dan kanannya tiang jembatan. Akhirnya air yang harusnya bisa melebar akhirnya menyempit lewat tengah tiangnya tadi," kata Neny kepada di lokasi kejadian, Kamis (4/11/2021).


Hal ini, lanjut Neny, diperparah dengan kondisi arus Bengawan Solo yang tengah deras-derasnya. Arus deras ini akibat curah hujan yang tinggi.


"Sungai Bengawan pada saat ini posisinya juga lagi deras-derasnya mungkin karena curah hujan yang tinggi beberapa hari ini," tambahnya.


Sementara itu, Kepala BPBD Bojonegoro Ardhian Orianto menyebut tenggelamnya perahu tambang tak ada hubungannya dengan pembangunan jembatan di Bengawan Solo.


"Saya menyampaikan kalau itu tidak ada kaitannya dengan bendungan, dengan kegiatan pekerjaan," ujar Ardhian.


Ardhian membeberkan peristiwa ini berawal dari robohnya tiga sepeda motor yang diangkut hingga membuat perahu oleng. Selain itu, arus sungai yang deras juga menjadi salah satu penyebabnya.


"Jadi untuk kemarin itu arus air juga cukup deras jadi mengakibatkan perahu tenggelam. Jadi memang arus air cukup deras kemudian ada tiga sepeda motor di sebelah yang roboh. Hal ini menjadi salah satu pemicu terbaliknya perahu itu," ungkapnya.


Sementara itu hingga kini, tim gabungan masih melakukan pencarian korban. Ada 10 korban yang sudah ditemukan dalam kondisi selamat, 1 korban ditemukan meninggal dunia dan 6 korban masih dalam proses pencarian. (rs/dnn)