Dugaan kekerasan ke napi di DIY diminta diusut -->

Breaking news

Live
Loading...

Dugaan kekerasan ke napi di DIY diminta diusut

Wednesday 3 November 2021

Kami dorong agar laporan ini diusut tuntas dan transparan, biar tidak jadi fitnah. Tidak ada gunanya juga ditutupi, (dok. istimewa).


Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Jazilul Fawaid menyoroti peristiwa dugaan kekerasan yang dialami sejumlah narapidana Lapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta. Jazilul mendorong agar dugaan kekerasan terhadap narapidana lapas Nakortika di Yogyakarta itu diusut tuntas.


"Kami dorong agar laporan ini diusut tuntas dan transparan, biar tidak jadi fitnah. Tidak ada gunanya juga ditutupi," kata Jazilul kepada wartawan, Selasa (2/11/2021).


Wakil Ketua Umum PKB itu menyebut dugaan kekerasan itu harus segera diproses hukum. Jazilul menegaskan bahwa tujuan pemidanaan bukan untuk menyiksa.


"Di lapas kok bisa nggak manusiawi banget. Tujuan lapas kan bukan untuk menyiksa," sesal Wakil Ketua MPR RI itu.


Diberitakan sebelumnya, sejumlah eks narapidana (napi) Lapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta memberikan kesaksian soal adanya tindak kekerasan di dalam lapas. Mereka kemudian melapor ke Ombudsman RI (ORI) Perwakilan DIY.


Vincentius Titih Gita (35) warga Yogyakarta adalah salah satu eks napi yang melapor ke ORI. Diceritakannya, banyak pelanggaran HAM dan penyiksaan yang terjadi di lapas.


"Banyak pelanggaran HAM di lapas, berupa penyiksaan. Jadi begitu kita masuk tanpa kesalahan apapun kita langsung dipukuli pakai selang, diinjak, (pakai) kabel juga, dipukul pakai kemaluan sapi (yang dikeringkan)," kata Vincen ditemui di kantor ORI DIY, Depok, Sleman, Senin (1/11).


Ketua Ombudsman RI (ORI) Perwakilan DIY Budhi Masturi mengatakan pihaknya akan segera melakukan langkah-langkah klarifikasi ke pihak Lapas Narkotika Yogya.


"Apa yang disampaikan nanti akan diklarifikasi oleh tim. Tapi yang pasti secara kejadian mereka mengeluhkan berbagai perlakukan yang mereka rasa sebagai tindakan kekerasan selama interaksi pelayanan publik di lapas," kata Budhi, Senin (1/11).


Dari laporan yang diterima Ombudsman, jumlah korban kekerasan di Lapas Narkotika Yogya sekitar 10 orang lebih. Jumlah itu diperkirakan masih bisa bertambah.


"(Korban kekerasan di lapas) 10-an ada. Tapi menurut mereka masih banyak," sebutnya. (dw/ana)