Pintar, Tukarkan uang rusak ga pake ngantri -->

Breaking news

Live
Loading...

Pintar, Tukarkan uang rusak ga pake ngantri

Friday 10 December 2021


Layanan penukaran uang secara online tersebut mulai berlaku Kamis (9/12). dok. ilustrasi, ist


Jakarta - Bank Indonesia memiliki layanan digital penukaran uang rupiah yang rusak, cacat, terbakar, berlubang, hilang sebagian, robek atau mengerut ditukar dengan kondisi baru. Layanan digital itu dapat diakses melalui aplikasi Penukaran dan Tarik Uang Rupiah atau PINTAR di laman website resmi https://pintar.bi.go.id.


Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, layanan penukaran uang secara online tersebut mulai berlaku Kamis (9/12). Pihaknya mengatakan, adanya aplikasi tersebut untuk mengurangi antrean masyarakat di era new normal.


"Pemanfaatan aplikasi PINTAR untuk layanan penukaran uang rusak merupakan salah satu upaya BI dalam meningkatkan layanan kas kepada masyarakat dan untuk terus memperkuat layanan publik di era kenormalan baru, dengan mengurangi antrean pemesanan pada layanan penukaran uang Rupiah rusak/cacat," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di keterangan tertulisnya, Rabu (8/12/2021).


Nantinya, dari aplikasi tersebut masyarakat tidak perlu lagi antre berjam-jam untuk menukarkan uang rusak atau cacat. Di dalamnya, Anda dapat memilih lokasi kantor BI tempat penukaran uang, waktu penukaran dan jumlah nominal uang yang akan ditukar.


Setelah itu, saat akan melakukan penukaran uang di Bank Indonesia, Anda tinggal membawa bukti pemesanan penukaran uang melalui aplikasi PINTAR. Kemudian petugas akan melakukan perhitungan serta verifikasi keaslian uang. Adapun jam operasional penukaran uang rupiah rusak/cacat dapat dilakukan pada pukul 08.00-11.30.


"Dengan layanan penukaran uang Rupiah rusak atau cacat yang terdigitalisasi secara online menggunakan PINTAR, masyarakat akan memperoleh layanan penukaran yang semakin pasti, akurat dan aman, nyaman, dan mudah untuk Rupiah yang berkualitas dan berdaulat di Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkasnya. (dw/*)