Puluhan korban phising mendatangi kantor Kredivo -->

Breaking news

Live
Loading...

Puluhan korban phising mendatangi kantor Kredivo

Saturday 25 December 2021


Para pengguna Kredivo yang menjadi korban tersebut masuk ke perangkaphacker setelah dihubungi via telepon, dengan berdalih memberikan promo, bonus, atau hadiah, dok. ist (25/12).


Jakarta - Puluhan korban kejahatan siber berupa phising kembali mendatangi kantor perusahaan pembiayaan PT FinAccel Finance Indonesia alias Kredivo untuk meminta kejelasan terkait status piutang atauoutstanding mereka.


Sekadar informasi, para pengguna Kredivo yang menjadi korban tersebut masuk ke perangkaphacker setelah dihubungi via telepon, dengan berdalih memberikan promo, bonus, atau hadiah. Tak lama kemudian, yang didapat para korban justru tagihan membengkak atas pembelian barang via platform dagang-el (e-commerce) Bukalapak.


Terkini, puluhan korban yang jumlahnya hampir mencapai 100 orang ini kompak mendatangi kantor operasional Kredivo di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dengan harapan limit tagihan yang membengkak akibat penipuan tak lagi ditagih oleh para debt collector.


Ditemui di lokasi, Qodri (25) yang limitnya didebit oleh oknum penipu sampai Rp16 juta, bercerita bahwa dua minggu lalu sudah sempat mendatangi kantor Kredivo untuk melakukan mediasi, bersama beberapa rekan lain. Terkini, outstanding yang diakibatkan penipuan dari beberapa rekan tersebut telah dihapus oleh pihak Kredivo.


"Saya kemarin belum sempat menyerahkan bukti-bukti. Sekarang ini mau melengkapi, supaya tagihan yang asli dari saya dengan tagihan dari penipu itu dipisah, supaya bisa dihapus seperti teman-teman lain," ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (24/12/2021).


Qodri mengungkap dirinya memang aktif menggunakan Kredivo dan masih memiliki tagihan. Nahas, oknum penipu mengetahui hal ini ketika meneleponnya untuk menawarkan hadiah. Inilah yang menyebabkan dirinya percaya dan terjerat oleh penipu.


"Ketika ditelpon, dia [penipu yang sehari-hari berprofesi sebagai driver ojekonline memberanikan diri kembali mendatangi kantor Kredivo bersama beberapa rekannya demi mendapatkan keadilan.


"Dari puluhan korban, sudah ada beberapa orang yang clear [dilunasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Karena banyak pula korban yang tengah berniat mengajukan pembiayaan baru untuk mencicil rumah atau kendaraan, jadi terhambat karena riwayatnya dinilai macet atau bermasalah akibat kasus ini.


Bisnis juga menemui perwakilan korban yang tagihan atas penipuannya telah dihapus, yaitu Dian dan Jamal. Keduanya kompak mengaku akan terus mendukung Kredivo menyelesaikan kasus ini di ranah kepolisian.


Sekadar informasi, Kredivo juga telah resmi menjadi pelapor atas tindak pidana siber berupa phising ke pihak kepolisian. Proses penyelidikan masih dilakukan, dan Kredivo mengaku siap mendampingi para korban untuk bersama-sama menyelesaikan masalah ini.


Adapun, terkait kebocoran data, Kredivo telah melakukan audit mendalam terhadap keamanan sistem data. Hasil audit tersebut memastikan tidak ada indikasi kebocoran data pengguna pada sistem Kredivo.


"Selain itu, kami juga dapat menjamin keamanan data pengguna dalam sistem Kredivo yang telah terenkripsi dengan sangat baik, tidak terkecuali bagi karyawan internal," ujar Indina Andamari, VP Marketing & Communication Kredivo dalam keterangan resmi. (dw/*)