Terkait pengrusakan Ponpes AS-Sunnah di Bagek Nyaka, Polisi periksa 6 saksi -->

Breaking news

Live
Loading...

Terkait pengrusakan Ponpes AS-Sunnah di Bagek Nyaka, Polisi periksa 6 saksi

Monday 3 January 2022

Saksi yang diperiksa pihak yang berada di lokasi saat kejadian, dok.istimewa (3/1/2022).


Jakarta - Pondok Pesantren (Ponpes) AS-Sunnah di Bagek Nyaka, Kecamatan Aikmal, Lombok Timur, dirusak oleh orang tak dikenal. Polisi memeriksa enam saksi terkait perusakan ponpes tersebut.


"Untuk kemarin, 6 saksi sudah diambil keterangan," kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Artanto kepada wartawan, Senin (3/1/2022).


Kombes Artanto belum menjelaskan siapa saja keenam saksi tersebut yang diperiksa. Artanto mengatakan saksi yang diperiksa pihak yang berada di lokasi saat kejadian.


Ponpes di Lombok Timur Dirusak Massa, Polisi Duga Imbas Video soal Makam.


"Masih sekitar saksi yang ada di TKP saat kejadian," ujar Artanto.


Hingga kini belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka perusakan Ponpes AS-Sunnah di Lombok Timur. Polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus perusakan ponpes tersebut.


"Masih dalam penyelidikan," imbuh Artanto.


Ponpes AS-Sunnah di Lombok Timur sebelumnya dirusak oleh orang tak dikenal. Kejadian ini diduga buntut dari menyebarnya potongan video yang mendiskreditkan sejumlah makam leluhur di Lombok.


"Dalam waktu dekat kami akan mengambil keterangan dari berbagai pihak terkait permasalahan tersebut baik kasus perusakan dan video ujaran kebencian tersebut, percayakan kepada pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut dan masyarakat agar tenang," ujar Kabid Humas Polda NTB Kombes Artanto, seperti dilansir Antara, Minggu (2/1).


Polda NTB juga meminta warga untuk tetap tenang terkait adanya aksi perusakan ini. Kejadian ini disebut terjadi pada Minggu (2/1) dini hari.


Selain itu, Artanto menyebutkan bahwa pihaknya segera melakukan penggalangan terhadap tokoh masyarakat, tokoh agama agar tidak terprovokasi dan melakukan penebalan pengamanan dari Sabhara Polres dan Kompi Brimob Lotim.


"Kami imbau, agar warga tetap tenang, dan jangan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu jalannya proses yang kami lakukan," katanya. (dw/*)