Fadli Zon mengaku geram, Pemerintah sekarang disebut seperti Orde Baru,.. -->

Breaking news

Live
Loading...

Fadli Zon mengaku geram, Pemerintah sekarang disebut seperti Orde Baru,..

Thursday 10 February 2022

dok. ilustrasi ist, Aparat kepolisian di desa Wadas/ Fadli Zon: pemerintahan yang sekarang sama seperti era orde baru yang kerap mengedepankan cara kekerasan dalam menangani sebuah masalah sosial dengan masyarakat, (10/2).


Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon mengaku geram setelah melihat tindakan represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. 


Ratusan personel polisi datang ke sana untuk pengamanan petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam melakukan pengukuran dalam rangka pembangunan Waduk Bener di kawasan tersebut.  


Politikus Partai Gerindra itu mempertanyakan tujuan yang sebenarnya dari adanya proyek tersebut. Sebab, seharusnya dalam pembangunan infrastruktur itu tak boleh mengorbankan keberlangsungan hidup warga sekitar. 


"Sebenarnya pembangunan ini untuk siapa? Padahal bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya seharusnya untuk kemakmuran rakyat (perintah konstitusi)," tulis Fadli dalam akun Twitter pribadinya @fadlizon, Rabu (9/2/2022). 


Menurut dia, pemerintahan yang sekarang sama seperti era orde baru yang kerap mengedepankan cara kekerasan dalam menangani sebuah masalah sosial dengan masyarakat. 


"Cara-cara represif kepada rakyat seperti ini masih dipertontonkan dengan keangkuhan dan kekuasaan," ujarnya. 


Sebelumnya, Kepala Divisi Advokasi LBH Yogyakarta Julian Duwi Prasetia menyatakan 64 warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo masih ditahan di Polres Purworejo, Rabu (9/2/2022). Sebanyak 10 di antaranya adalah anak-anak.


Julian mengatakan, saat ini dirinya masih berada di Polres Purworejo untuk mendampingi para warga yang ditahan aparat di Polres Purworejo.


"Kami hari ini sekarang masih ada di Polres Purworejo dan kami masih dampingi teman-teman. Total ada 64 orang, di antaranya 10 orang anak-anak," ujar Julian dalam konferensi pers secara daring, Rabu (9/2).

(dw/*)