dok. istimewa/ Jadi artinya yang bisa mengalahkan Ganjar Pranowo itu kan cuma Anies Baswedan kalau dari hasil survei (15/2).
Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai kemungkinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjegal Ganjar Pranowo agar tidak maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Bisa saja itu terjadi dengan beberapa pertimbangan. Dari hasil survei IPO, suara Ganjar didominasi pemilih di Jateng dan mayoritas pemilih PDIP," ungkap Dedi, Senin (14/2/2022).
"Ini bisa dibaca jika pengaruh Ganjar jauh lebih kecil dibanding suara PDIP. Artinya, tanpa PDIP Ganjar bisa saja alami turbulensi suara, karena dalam catatan pemilih PDIP cukup loyal pada parpol," sambungnya.
Dia mengatakan, jika hal itu benar terjadi maka PDIP akan memilih Puan Maharani sebagai kandidat. Menurutnya, Puan jauh lebih potensial terusung, meskipun hingga hari ini peluang peningkatan elektabilitasnya masih cukup rendah.
"Pilihan di luar Ganjar tentu Puan Maharani, selain ia puteri mahkota, juga punya jabatan politik strategis yang memungkinkan Puan setara dengan tokoh elit Parpol lainnya," ujarnya.
Sementara itu, Dedi berpandangan, apabila partai lain menarik Ganjar untuk bergabung itu juga akan menjadi sebuah pertimbangan. Sebab, hal ini akan berdampak pada suara pemilih.
"Apakah mendapat imbas suara personalnya atau tidak, jika rupanya tidak tentu Ganjar tidak lagi bernilai strategis," jelasnya.
Dugaan itu bermula dari pernyataan pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio yang menyebut ada skenario partai politik (parpol) tak mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Hal tersebut dilakukan agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak bisa maju di Pilpres 2024.
"Saya justru mencurigai ada sebuah skenario yang tidak memajukan Ganjar Pranowo ke 2024 itu supaya Anies Baswedan enggak bisa maju di 2024. Jadi artinya yang bisa mengalahkan Ganjar Pranowo itu kan cuma Anies Baswedan kalau dari hasil survei. Jadi kalau Mas Ganjar enggak dimajukan PDIP, buat apa parpol lain repot-repot memajukan Anies Baswedan," kata Hendri dalam sebuah diskusi virtual, Minggu (13/2/2022).
(dw/*)