Kota Tangerang, (MI)- Akibat penggusuran yang dilakukan Satpol PP Kota Tangerang (06/12) lalu, Nasib warga RT 02 RW 06, Kelurahan Panunggangan Barat Kecamatan Cibodas Kota Tangerang harus tinggal di kuburan.
Hal ini, di alami salah satu warga Erni (39) yang tinggal di Mekarsari kurang lebih 30 tahun. la tinggal bersama empat orang anak dan satu orang cucu, berumur satu bulan setengah.
“Saya masih belum bisa menerima kenyataan, soalnya saya di perlakukan seperti bukan manusia. Rumah yang selama ini saya tinggal di bongkar begitu saja tanpa adanya penggantian. Makanya, saya tidur bersama keluarga dan cucu saya di kuburan, yang letaknya bersebelahan dengan rumah saya yang baru di gusur,” ungkapnya, ketika ditemui awak media Kamis (07/12).
Masih dikatakannya, sebab dari semua itu, ia bersama keluarganya, belum bisa mencari tempat yang layak untuk di huni. Dikarenakan, tidak sanggup menyewa kontrakan dan masih enggan untuk pindah dari asalnya.
“Saya tidak sanggup untuk menyewa kontrakan, jadi saya pilih tidur di kuburan,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, dirinya berharap kepada siapapun yang melakukan pembongkaran, mau dari pihak pemerintah ataupun dari pihak palem semi, untuk berbelas kasih kepada masyarakat dan dapat menggantikan kerugian yang di alami masyarakat sekitar.
“Harapan, pihak pemerintah maupun palem semi, dapat memberikan tempat untuk saya bisa berteduh dari hujan dan panas matahari. Karena kalau saya di ganti dengan nilai uang pasti habis. Lebih baik saya di berikan tempat tinggal yang baru, tidak usah yang mewah, gubug juga saya terima, karena itu bisa berkelanjutan untuk hidup, anak dan cucu saya,” lirihnya.
(mi/gm)
Hal ini, di alami salah satu warga Erni (39) yang tinggal di Mekarsari kurang lebih 30 tahun. la tinggal bersama empat orang anak dan satu orang cucu, berumur satu bulan setengah.
Masih dikatakannya, sebab dari semua itu, ia bersama keluarganya, belum bisa mencari tempat yang layak untuk di huni. Dikarenakan, tidak sanggup menyewa kontrakan dan masih enggan untuk pindah dari asalnya.
“Saya tidak sanggup untuk menyewa kontrakan, jadi saya pilih tidur di kuburan,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, dirinya berharap kepada siapapun yang melakukan pembongkaran, mau dari pihak pemerintah ataupun dari pihak palem semi, untuk berbelas kasih kepada masyarakat dan dapat menggantikan kerugian yang di alami masyarakat sekitar.
“Harapan, pihak pemerintah maupun palem semi, dapat memberikan tempat untuk saya bisa berteduh dari hujan dan panas matahari. Karena kalau saya di ganti dengan nilai uang pasti habis. Lebih baik saya di berikan tempat tinggal yang baru, tidak usah yang mewah, gubug juga saya terima, karena itu bisa berkelanjutan untuk hidup, anak dan cucu saya,” lirihnya.
(mi/gm)