PT. KAI Fokus Akan Mengaktifkan Kembali Empat Jalur Kereta Di Jawa Barat -->

Breaking news

Live
Loading...

PT. KAI Fokus Akan Mengaktifkan Kembali Empat Jalur Kereta Di Jawa Barat

Monday 17 September 2018


Bandung, (MI)- PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah memfokuskan kembali rencana reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat. Ada empat jalur yang akan dihidupkan kembali dilansir dari pr, (17/9).

Di antaranya : Banjar-Cijulang-Pangandaran-Parigi, Garut-Cikajang, Cikudapateuh Bandung-Banjaran-Ciwidey, dan Rancaekek-Tanjungsari.

Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil menilai, reaktivasi jalur kereta  menguntungkan bagi masyarakat karena ada kemudahan transportasi. Menurut dia, daerah-daerah yang dilalui lajur kereta api bisa tumbuh perekonomiannya karena ada pergerakan orang dan barang. Aksesbilitas pun semakin mudah.

Hal ini terungkap usai pertemuan pihaknya dengan direktur PT. KAI beserta jajarannya, di Gedung Sate Kota Bandung, Rabu 12 September 2018. 

Di samping itu, Emil, sapaan akrabnya, ingin juga dibangun stasiun-stasiun baru di titik- titik wisata, perumahan. Selain itu di titik- titik keramaian, untuk memecah kepadatan.

"Saya ingin mengembalikan budaya naik kereta. Saya ingin Jawa Barat seperti Eropa, masyarakat kemana- mana bisa naik kereta karena nyaman dan terintegerasi," ucap Emil.

Proyek reaktivasi ini pun diharapkan mampu selesai, dan dapat langsung terintegerasi dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pemindahan warga di sekitar rel
Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, mengatakan, rencana reaktivasi membutuhkan dukungan dari Pemprov Jabar. Khususnya, dalam hal penertiban warga yang tinggal di sekitaran rel yang sudah bertahun- tahun tidak aktif itu. Adapun PT KAI akan fokus pada persiapan operasional.

“Dari empat ini, kami akan evaluasi mana yang paling mungkin dilakukan secepatnya. Dari empat itu jalur mana yang lebih akomodatif membantu masyarakat. Baik untuk mengangkut orang maupun barang, seperti misalnya hasil bumi,” kata Edi.

Reaktivasi jalur lama Jawa Barat ini juga sudah diupayakan sejak kepemimpinan Gubernur Ahmad Heryawan. Bahkan di jalur kereta api Banjar-Pangandaran oleh PT Kereta Api Indonesia sudah masuk tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS) juga Detail Engineering Design (DED). Seperti diketahui, Banjar-Pangandaran merupakan jalur era kolonial yang ditutup pada dekade 1980-an.

Baca juga : ICW, Seharusnya Peraturan KPU Mantan Napi Dilarang Mencalonkan Masuk Dalam UU Pemilu

Di Sumedang, warga pun siap untuk menyambut pengaktifan kembali jalur Rancaekek-Tanjungsari, meski harus pindah rumah. Namun warga masih menunggu sosialisasi langsung dari PT. (*)