Muktamar IDI Ke 30 Momentum Jadikan Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran -->

Breaking news

Live
Loading...

Muktamar IDI Ke 30 Momentum Jadikan Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran

Saturday 27 October 2018

 
Samarinda, (MI) - Melalui Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengadakan Muktamar IDI Ke-30 yang diadakan di Samarinda Convention Hall  - Kalimantan Timur. Muktamar IDI merupakan musyawarah nasional dokter Indonesia yang digelar tiap tiga tahun yang salah satunya untuk menentukan kebijakan strategis nasional. Dengan tema 'Transformasi Sistem Pelayanan kesehatan dan Sistem Pendidikan Kedokteran yang Komprehensif dan Multisektoral menuju Indonesia Sehat'

Pembukaan acara Muktamar IDI ke-30 dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2018, sehari sesudah peringatan Hari Dokter Nasional ke-68. Dalam sambutannya, Ketua Umum PB IDI - Prof dr. Ilham Oetama Marsis, SpOG(K) mengatakan, "Perbaikan kualitas SDM Indonesia khususnya kualitas dokter menjadi salah satu perhatian utama IDI dan terus diupayakan oleh IDI melalui advokasi pendidikan kedokteran dan program Continuing Professional Development (CPD).

Kualitas pendidikan di lebih 80 fakultas kedokteran di seluruh Indonesia menjadi perhatian serius bagi IDI. Output dari pendidikan kedokteran harusnya dapat mengangkat ketertinggalan Indonesia dalam persaingan dengan negara lain. Gap teknologi Kesehatan sangat terlihat jika Indonesia disandingkan dengan negara lain, bahkan untuk di tingkat ASEAN, Indonesia masih berada jauh di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand. IDI mendorong agar pemanfaatan teknologi, serta pengembangan teknologi kedokteran harus mulai diperkenalkan sejak pendidikan Basic Medical Education (BME). Tantangan revolusi industri 4.0 yang berdampak luas terutama pada sektor Kesehatan harus dihadapi dengan meningkatkan kemampuan SDM kesehatan kita dalam teknologi dan informasi."

Senada dengan Ketua Umum PB IDI, di acara muktamar ini, Kepala Negara sekaligus meresmikan pembukaannya dan mengajak para dokter dan insan kesehatan untuk dapat mengikuti perubahan global demi pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa peringatan Hari Dokter Nasional tak terlepas dengan perjuangan para dokter Tanah Air di bidangnya selama masa penjajahan.

"Sejarah membuktikan bahwa banyak pejuang kemerdekaan yang berlatar belakang dokter. Coba kita ingat Dr. Soetomo tokoh pendiri Budi Utomo, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo tokoh tiga serangkai pendiri Indische Party, dr. Wahidin Soedirohoesodo yang memperjuangkan pemuda-pemuda pribumi untuk menempuh pendidikan, serta dokter-dokter lainnya."

Selain itu, Presiden juga mengharapkan dengan perkembangan teknologi serta informasi yang semakin pesat menuntut perubahan dan menimbulkan disrupsi dalam banyak hal, Rumah Sakit juga dapat mengikuti perubahan global yakni Revolusi Industri keempat yang memunculkan tantangan bagi bagi banyak industri, tak terkecuali ranah kedokteran termasuk industri kesehatan dan manajemen rumah sakit.

Baca juga : Timnas Indonesia U-19, Akan Hadapi Jepang Di Babak Perempat Final Piala AFC Asia

Acara Muktamar IDI Ke-30 ini juga dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo. Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara tersebut, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Kalimantan Timur - Ir. Isran Noor, dan seluruh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia

Muktamar IDI ke-30 kali ini dihadiri oleh 1.576 peserta yang terdiri dari 885 utusan IDI Cabang, 256 peninjau IDI Cabang, 180 peninjau IDI Wilayah, 126 peninjau perhimpunan, 48 peninjau kolegium, dan 81 peninjau dari pengurus PB IDI. (Yan/Tim)