Proyek yang telah menelan biaya Rp. 700.000.000,- (tujuh ratus juta rupiah) yang bersumber dari DD tahun 2017 total los ini di nilai gagal memenuhi kebutuhan warga Desa Nihan Hulu, pasalnya air yang dibendung tersebut kering kalau tidak ada hujan dalan sepekan yang parahnya lagi air tidak layak untuk di konsumsi warga karena warna air berubah kecoklatan.
Dikonfirmasikan wartawan Media Investigasi.com, Selasa (23/10) Kepada Kades Nihan Hulu, Supardi," Mengatakan bahwa pembangunan sarana air bersih sudah berjalan untuk warga Desa, hanya saja terkendala airnya kering bila tidak ada hujan, apalagi musim kemarau," terangnya.
Ia juga menambahkan untuk sementara memenuhi kebutuhan warga kita ambil air dari sungai Barito untuk mengisi tong penampungan air setelah penuh kita alirkan ke warga," tambahnya diamini Sekdes Asnor pahmi
Sebelumnya seorang warga Desa Nihan Hulu yang namanya enggan dipublikasikan mengatakan," kami sangat mengharapkan agar permasalahan ini di publikasikan supaya instansi terkait dalam hal ini penegak hukum bisa turun ke lapangan karena diduga dalam pelaksanaan sarana air bersih Desa Nihan Hulu adanya unsur KKN dan Mark-up dalam pelaksanaannya," harapnya.
Baca juga : RSUD Beltim Kembali Di Renovasi
Lanjutnya, sebagai sample tahun 2018 ada proyek Desa yang sedang berjalan yaitu pembuatan cor box jembatan beton, ini pun yang mengerjakan bukan warga Desa, padahal jelas program Padat Karya Tunai (PKT) yang seharusnya memberdayakan masyarakat Desa," bebernya. (Anung)