Brigif Raider 13 Kostrad Bantu Warga Korban Longsor di kabupaten Tasikmalaya -->

Breaking news

Live
Loading...

Brigif Raider 13 Kostrad Bantu Warga Korban Longsor di kabupaten Tasikmalaya

Tuesday 3 March 2020

Longsor tersebut terjadi pada hari Jum'at, (28/02/2020) lalu menyebabkan material longsor menutup akses jalan.

Tasikmalaya (MI)- Akibat hujan deras berkepanjangan yang terjadi di wilayah Kecamatan Cisayong, Kab. Tasikmalaya, menyebabkan bencana longsor di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Minggu (1/3/2020).

Longsor tersebut terjadi pada hari Jum'at, (28/02/2020) lalu menyebabkan material longsor menutup akses jalan, akibatnya ratusan warga di Desa Santanamekar dan Desa Indrajaya terisolir.  Selain itu, material longsor juga menimbun seorang pengendara motor saat melintas lokasi kejadian.

Untuk memberikan bantuan dan pertolongan kepada masyarakat yang terkena longsor tersebut, Brigif Raider 13 Kostrad menerjunkan 1 SSK personel guna melakukan pencarian dan pertolongan kepada korban longsor di Kec. Cisayong tersebut.

Pasipam Ops Denma Brigif Raider 13 Kostrad Kapten Inf Sudrajat selaku Komandan SSK menyampaikan bahwa anggota Brigif Raider 13 Kostrad selalu siap  dalam penanggulangan bencana alam baik di wilayah Kab. Tasikmalaya maupun di seluruh wilayah Indonesia.

“Komitmen kami adalah selalu siap apabila sewaktu – waktu kami dibutuhkan dalam penanggulangan bencana alam, seperti yang kami laksanakan pada saat penanggulangan bencana tanah longsor ini. Kegiatan yang sudah berlangsung selama 3 hari ini dilaksanakan mulai pembuatan jembatan alternatif, pembersihan material longsor yang menutup jalan, serta pencarian korban yang tertimbun longsor,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Bpk Irwan mengemukakan, longsor terjadi pada Jumat (28/2/2020), namun pencarian baru dilakukan mulai kemarin hari sabtu hingga hari Minggu, karna kendala tanah bergerak dan cuaca hujan yang terjadi.

“Kejadian itu terjadi saat tebing dengan ketinggian sekitar 30 meter longsor. Material longsor kemudian jatuh ke aliran sungai dan terbawa hingga 1,5 Km. Material itu terbawa sampai hilir dan menimpa jembatan penghubung antar desa,” ujarnya.