KKB pimpinan Lekagak Telenggen di Puncak semangkin terjepit -->

Breaking news

Live
Loading...

KKB pimpinan Lekagak Telenggen di Puncak semangkin terjepit

Wednesday 19 May 2021

Doc. istimewa


Masyarakat di Distrik Ilaga, Ilaga Utara, dan Gome, menginginkan aparat mengusir KKB. Sejak KKB berada di wilayah itu, aktivitas masyarakat terganggu.


Jayapura - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen yang berada di sekitar Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, semakin terdesak.


Hal ini dikarenakan aparat keamanan gabungan telah membuat pos di beberapa jalur perlintasan yang biasa dilalui KKB, seperti di Distrik Ilaga, Ilaga Utara, dan Gome.


"Sejak 13 Mei 2021 dan 16 Mei 2021 ada kejadian, itu memang kita sedang melakukan penegakan hukum karena kita sedang tutup rapat jalur-jalur mereka untuk memastikan bahwa kelompok ini harus keluar dari masyarakat yang ada di Ilaga, baik yang di Gome, Mayuberi di Ilaga Utara," ujarnya di Jayapura, dilansir Kompascom, Senin (17/5/2021).


Fakhiri mengeklaim, masyarakat di Distrik Ilaga, Ilaga Utara, dan Gome, menginginkan aparat mengusir KKB. Sejak KKB berada di wilayah itu, aktivitas masyarakat terganggu.


"Mereka harus keluar dari tiga distrik utama ini karena memang masyarakat sudah sampaikan ke pemerintah, mereka sangat terganggu dengan kehadiran kelompoknya Lekagak cs," kata dia.


Menurut Fakhiri, kelompok Lekagak Telenggen tidak berasal dari Distrik Ilaga. Mereka merupakan pendatang.


"Kelompoknya Lekagak ini bukan tuan rumah di Ilaga, mereka pendatang yang datang mengganggu ditempatnya orang, sehingga TNI-Polri mengambil langkah-langkah cepat untuk melakukan penegakan hukum di Kabupaten Puncak secara masif," sambung Fakhiri.


Kapolda menyebut aparat keamanan akan terus melakukan penegakan hukum kepada KKB yang tidak menyerahkan diri.


Fakhiri memastikan, aparat keamanan tetap membuka peluang bagi KKB untuk kembali ke masyarakat asalkan mereka mau menyerahkan senjata api yang dipegang.


"Sejak awal aparat keamanan sebenarnya sudah berulang kali menyampaikan, kalau mau menyerahkan diri (maka) serahkan senjata api dan kita akan berpikir untuk bagaimana menerima mereka," kata dia.


Namun, Fakhiri menilai KKB tidak ingin menyelesaikan masalah dengan cara damai dan terus melakukan aksi kekerasan bersenjata untuk mendapatkan keinginannya.


"Kalau mereka tetap seperti sekarang, maka aparat keamanan tetap berhadapan dengan mereka, apapun risikonya kita akan melakukan penindakan," kata Fakhiri. (*)