Bocah kembar siam dempet perut di Garut kini ikuti belajar tatap muka -->

Breaking news

Live
Loading...

Bocah kembar siam dempet perut di Garut kini ikuti belajar tatap muka

Saturday 4 September 2021

Dok. istimewa


Dua bocah berusia 8 tahun itu kini duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Tegal Panjang, Kecamatan Sucinaraja, Garut.


Garut - Al Putri Anugrah dan Al Dewi Putri Ningsih, dua bocah kembar siam yang terlahir dengan kondisi dempet perut kini mulai mengikuti kegiatan sekolah tatap muka. Mereka ternyata aktif dan tak canggung bergaul dengan teman sekelas.


Dua bocah berusia 8 tahun itu kini duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Tegal Panjang, Kecamatan Sucinaraja, Garut.


Sejak pertama masuk, mereka belum pernah mencicipi bangku sekolah karena belajar dengan sistem daring dampak pandemi COVID-19. Baru sekitar dua minggu terakhir keduanya mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) bersama teman sekelasnya.


Ristati Cahyati, guru Dewi dan Putri mengatakan, bocah kembar siam itu cukup aktif di sekolah. "Mereka cepat berbaur dengan teman-temannya. Mudah beradaptasi," kata Ibu Tati.


Putri dan Dewi masuk sekolah tiga hari dalam seminggu. Sebab, kapasitas sekolah baru dibuka sekitar 25 persen untuk menghindari kerumunan. Menurut Bu Tati, pelajaran yang paling mereka sukai adalah menggambar.


"Yang paling mereka sukai menggambar," katanya.


Dewi dan Putri terpantau guru selalu semangat dan ceria mengikuti sekolah meskipun dalam keterbatasan fisik. Mereka juga disambut baik oleh teman-temannya.


"Teman-temannya selalu menjaga dan teman-temannya juga sangat peduli dengan Putri dan Dewi," kata Tuti.


Saat berangkat sekolah, Putri dan Dewi diantar sang ayah, Iwan Kurniawan (43). Iwan mendorong kursi roda dari rumah ke sekolah dengan jarak sekira 400 meter. Iwan sekarang menjadi tumpuan kedua putrinya itu, setelah ibu Putri dan Dewi, Yuni meninggal dunia bulan Oktober 2020 lalu akibat sakit.


Bantuan dan simpati terus mengalir bagi Putri dan Dewi saat ini. Iwan mengaku cukup terbantu. Sebab, dia saat ini tidak bisa bekerja karena harus menjaga putri. Di sisi lain, dia kebingungan untuk mencari uang untuk bekal Putri dan Dewi.


"Saya sangat terbantu dengan kebaikan dari semuanya. Saya bingung juga, kalau dulu pas ada ibunya saya bisa kerja. Kalau sekarang saya enggak bisa kemana-mana," ungkap Iwan.


Sementara Kepsek SD Negeri 1 Tegal Panjang Nunung Sulastri berharap agar Putri dan Dewi bisa mandiri dan semangat menjalani hidup meskipun di bawah keterbatasan.


"Semoga bisa mandiri dan semangat menjalani hidup seperti teman-temannya yang lain. Terus menginspirasi dan semangat," ungkap Nunung. (rs/dn)