Mantan pimpinan DPR RI yang terkenal vokal tersebut mengakui dirinya tertarik pada sosok Giring Ganesha. Entah apa maksudnya, Fahri Hamzah meminta Giring melawan semua, dok. istimewa (31/12)
Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyoroti aksi Ketum PSI Giring Ganesha yang menyentil pembohong pecatan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Fahri menyarankan Giring maju terus, namun jangan sembunyi di balik nama Presiden.
Hal itu disampaikan Fahri Hamzah di akun Twitter resminya seperti dikutip Jumat (31/12/2021). Fahri mulanya berbicara beda vokalis band dan vokalis politik.
"Politisi seperti mas @Giring_Ganesha akan belajar beda vokalis band dan vokalis politik... Yg pertama banyak pengagum, tidak ada oposisi, yang Kedua banyak haters banyak oposisi... Yg pertama banyak tepuk tangan dan yang kedua banyak tunjuk tangan interupsi..," kata Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah lalu menyoroti Giring Ganesha yang menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia meminta Giring aktif membela diri setelah serangan tersebut, namun tidak bersembunyi di balik nama Jokowi karena Fahri mengatakan sang kepala negara tak akan suka hal tersebut.
"Waktu @Giring_Ganesha nyerang @aniesbaswedan bagus tapi jangan kabur habis itu... Hadapi semua anak panah yang masuk... Lakukan serangan balik... Jangan kabur apalagi sembunyi di balik orang lain... Apalagi pakai nama presiden... Dia gak suka. Dia mau kamu berkelahi sendiri," kata Fahri Hamzah.
Mantan pimpinan DPR RI yang terkenal vokal tersebut mengakui dirinya tertarik pada sosok Giring Ganesha. Entah apa maksudnya, Fahri Hamzah meminta Giring melawan semua.
"Entahlah.. Saya selalu terobsesi dengan lahirnya jagoan baru dalam jagat politik nasional... Dan @Giring_Ganesha saya lihat punya kesempatan... Ayo mas.. 2022 tancap gas.. Lawan semua!!" kata Fahri Hamzah.
Giring sendiri diserang usai menyentil pembohong pecatan Jokowi. Latar belakang pendidikan Giring yang drop out dari Universitas Paramadina diumbar di media sosial.
Giring Ganesha telah menanggapi terkait diviralkannya latar belakang DO dari Paramadina. Giring membeberkan alasan meninggalkan kuliah dan menjelaskan siapa Rektor Paramadina saat itu.
"Di kampus Paramadina, saya tidak pernah bertemu langsung dengan Mas Anies. Saat saya masuk, rektor kami saat itu adalah almarhum Doktor Nurcholis Madjid atau Cak Nur dan ketika Cak Nur wafat, saya sempat mengantarkan beliau ke pemakaman," kata Giring dalam video di Instagram resminya seperti dikutip Kamis (30/12/2021).
Anies memang sempat menjadi Rektor Universitas Paramadina. Ketika Anies rektor, Giring menyebut dirinya sudah bukan mahasiswa Paramadina.
"Jadi, ketika Mas Anies menjadi rektor, saya sudah tidak aktif lagi di kampus dan fokus saya membangun Nidji waktu itu," ujar Giring. (dw/*)