Pakde
Karwo Kirim Surat Ke Jokowi Minta Tol Suramadu Gratis
Surabaya, Media Investigasi
Gubernur Jatim Soekarwo menyurati Presiden RI Jokowi
agar pemerintah berkenan membebaskan biaya tol Suramadu untuk semua jenis
kendaraan. Alasannya untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan sistem
perekonomian di Madura.
Surat tersebut telah dikirim sejak 12 November
silam, namun hingga saat ini belum ada balasan dari presiden terkait usulan
tersebut. Meskipun begitu, Pakde Karwo telah membuat Naskah Akademik yang telah
dikirim ke Menteri Perekonomian Darmin Nasution dan berencana akan mengirim
surat untuk kedua kalinya, agar segera ditindaklanjuti oleh Presiden.
"Kemarin suratnya sudah diserahkan ke
Sekretaris Negara dan saya yakin akan diberi lampu hijau oleh pak
Presiden," ujarnya di gedung negara Grahadi Surabaya, Selasa (5/1/2016).
Dia mengatakan, banyak pengusaha Madura yang
mengeluh karena ongkos produksi mereka masih tinggi meski telah berdiri
Jembatan Suramadu. Tingginya angka produksi inilah yang membuat perekonomian di
Madura tetap terhambat.
"Seperti misalnya pabrik tebu, biaya mereka
selalu tinggi karena terletak di pengirimannya dari Madura ke pabrik tebu yang
ada di Sidoarjo, Malang atau Pasuruan," katanya.
Selain itu, Pakde Karwo juga mengatakan bahwa
menurut peraturan, Jembatan Suramadu tidak cocok jika harus diberlakukan
seperti jalan tol.
Menurutnya, dalam pembuatan jalan tol selalu
terdapat jalan alternatif pengganti jalan tol. Sedangkan saat ini Jembatan
Suramadu dapat dikatakan sebagai jalan protokoler Madura-Surabaya, dan tidak
terdapat jalur alternaltif sebagai penggantinya.
Sedangkan saat disinggung tentang nasib
penyeberangan Ujung-Kamal, politisi Partai Demokrat ini mengatakan bahwa biaya
produksi melalui pelabuhan Kamal juga masih terbilang tinggi. Selain itu,
Kementerian Perhubungan juga tidak menghendaki Pelabuhan Kamal sebagai
Pelabuhan Perintis untuk pengembangannya.
Saat ditanya tentang biaya perawatan Suramadu, dia
mengatakan bahwa biaya perawatan Suramadu tetap menggunakan APBN, sehingga
tidak akan berpengaruh terhadap dibebaskannya biaya tol Suramadu.
"Tidak ada pengecualian jenis kendaraan.
Sehingga jika usulan ini diterima oleh presiden maka, semua jenis kendaraan
baik roda dua, dan roda empat dan selebihnya boleh melintas di Suramadu tanpa
dipungut biaya," imbuhnya.
Pembebasan tol ini juga terkait dengan rencana
pemerintah provinsi yang akan mengembangkan Rumah Sakit Paru Pamekasan menjadi
Rumah Sakit provinsi. "Maka bukan hanya sistem perekonomian saja yang
berpengaruh, tetapi juga lainnya," pungkasnya.(Icsan)