Christine Hakim Tanpa Pikir Panjang

Widget notif

Breaking news

Live
Loading...

Christine Hakim Tanpa Pikir Panjang

Sunday, 7 February 2016

Christine Hakim Tanpa Pikir Panjang

Jakarta, Media Investigasi
             Berangkat ingin mempromosikan kalau Papua memiliki potensi alam yang luar biasa dan menjadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Christine Hakim artis senior peraih enam Piala Citra ini langsung mengiyakan ketika ditawari main film Silet di Belantara Digoel Papua.
            “Saya orangnya lumayan selektif soal peran di film yang ditawarkan pada saya, tapi herannya ketika ditawari main film Silet Di Belantara Digoel Papua, saya langsung oke ini aja,” ujar Christine saat ditemui di rumahnya yang asri di kawasan Cibubur, Jakarta Timur belum lama ini.
                Film 'Silet di Belantara Digoel Papua' itu diangkat dari kisah nyata seorang dokter yang melakukan kerja praktik selama 25 tahun di Papua. Dengan peralatan seadanya, dokter tersebut melaksanakan operasi caesar hanya dengan menggunakan silet seharga seratus rupiah. Atas dasar cerita itu, Christine mengaku yakin jika film tersebut berkualitas.
              "Ini mengangkat tentang budaya Papua dan dunia kedokteran Indonesia. Bagi saya Papua itu suatu pulau bagian Indonesia yang masih perawan, masih eksotis, jadi kita harus terus mempromosikannya agar masyarakat Papua makin maju dan diperhatikan serius tingkat kesejahteraannya oleh pemerintah pusat,"ucap bintang film 'Cut Nyak Dien' ini.
               Bintang film 'Daun Di Atas Bantal' ini juga punya alasan khusus mengapa ia bersemangat memerankan film besutan FX Purnomo tersebut.
            "Ini bisa dibilang film pertama produksi asli Papua. Saya ingin bersilaturahmi dengan saudara kita di Papua. Kita pasti mencintai pulau yang luar biasa itu. Dan kita ingin tunjukkan kalau Papua memiliki potensi yang sangat besar dari segala lini, termasuk perfilman,"ucap artis 59 tahun ini.
              Tak hanya Christine Hakim, dua penyanyi asal Papua, Edo Kondologit dan Lala Suwages juga turut membintangi film rumah produksi Foromoko Matoa Indah Film tersebut. Sebelumnya ketika berformat FTV, film ini pernah memenangkan Piala Maya 2015 sebagai Film Daerah Terpilih.
             "Saya bahagia bisa main dengan seorang Christine Hakim. Suatu kehormatan sekali, dari kecil saya sering menonton beliau. Semoga film ini bisa menginspirasi kita semua," kata Edo Kondologit.
              Lala Suwages juga mengaku bangga sebagai puteri daerah dirinya dipercaya untuk membintangi film tersebut.

              "Ini suatu kebanggaan bagi masyarakat Papua, pemerintah daerah pun mendukung film ini. Semoga dengan adanya film ini masyarakat Papua bisa terus kreatif untuk selalu membangun bumi Indonesia," tandas Lala Suwages. Film ini akan mulai syuting di tahun 2016 (Boeyil)