PERJUANGAN PENDIDIKAN WN SINGAPURA DI SINARMAS WORLD ACADEMY SERPONG

Breaking news

Live
Loading...

PERJUANGAN PENDIDIKAN WN SINGAPURA DI SINARMAS WORLD ACADEMY SERPONG

Thursday 12 May 2016


Andi Herdianto orang tua Calix Chow saat Di Kementerian Pendidikan


Copyan Raport dan pernyataan Guru-Guru yang memberikan nilai positif buat Calix Chow


Screenshot WA antara Ibu Rosy dan Mr. Dedy SWA

Tangerang Selatan, Media Investigasi-Peribahasa sudah jatuh ketiban tangga, rupanya ini tepat dialamatkan bagi keluarga Andi Herdianto warga BSD Serpong.

Bagaimana tidak tahun 2014 lalu putranya Calix Chow (15 tahun) yang berkewarga negara Singapura sebagaimana ibundanya Rosy Chen "menjelaskan ke wartawan di keluarkannya Calix dari Sinarmas World Academy di tengah semester satu kelas 8 dengan tidak mendapatkan rekomendasi atau keterangan pengakuan bahwa Calix pernah Sekolah di SWA, sekarang adiknya Calynn Chow (8 tahun) yang akan naik ke kelas 3 tahun ajaran 2016/2017 teracam keluar dari SWA dengan alasan tidak ada kursi, padahal kami sudah menandatangani untuk lanjut ke kelas 3" ungkapnya.


Andi tidak pernah lelah untuk memperjuangkan hak-hak putra putrinya, Andi menuturkan (11/05) ke wartawan Media di kediamannya "kemungkinan ada imbasnya bang, dari permasalahan Calix yang di buat oleh menejemen Sinarmas World Academy status anak saya Calynn masih di gantung padahal saya dan istri sudah tandatangan persetujuan untuk lanjut ke kelas 3 tapi tidak diberikan kursi karena alasan tidak memilih metode pembayaran dan harus menunggu sampai ada calon peserta yang mengundurkan diri baru diberikan kursi,
"pihak manejemen Sinarmas World Academy memberikan pernyataan kepada kami pada saat mediasi mengenai kasus Calynn bahwa  Sekolah tidak mencampurkan urusan Calix dengan Calynn, Calynn saat ini tidak ada tempat murni karena sudah full" jelas Dedy.
Dan waktu wartawan Media mempertanyakan status Calynn yang tidak dapat kursi di kelas 3 via email ke Kepala Sekolah (Shinta) tidak ada jawaban.

Andi juga menambahkan "saya memohon ke pihak Sekolah Sinarmas World Academy dengan sangat, bahkan menawarkan opsi untuk tidak akan menempuh jalur hukum kasus Calix asalkan Calynn diterima dikelas 3 tapi mediasi tidak mencapai kesepakatan. Sebagaimana cuplikan percakapan WA dengan Mr. Dedy "menurut Ibu Rosy.
Keinginan untuk meminta pertimbangan sekolah agar menerima Calynn dengan drop kasus Calix tidak dibawa kejalur hukum pun dilakukan oleh Ibu Rosy namun sekolah malah meminta kasus Calix dilupakan begitu saja tanpa sekolah harus meminta maaf dan mengembalikan uang sekolah Calix setahun yang telah dibayarkan, untuk itu orangtua menempuh jalur lain karena tidak terlihat itikad baik dari sekolah.

Andi Cinta NKRI maka dari itu tanapa sungkan mengirim surat aduan ke Menteri Pendidikan Anies Baswedan dengan membawa langsung surat aduannya ke Menteri Pendidikan dan diterima sendiri oleh Menpen Anies dan telah di Disposisikan dengan Nomor surat: 01197/Asli/Ment/16 yang di arahkan langsung ke Dirjen Dikdasmen.

Saat wartawan Media Investigasi klarifikasi ke Kemdikbud (10/05) Hartono bidang kerjasama ruang kerja lantai 14 menjelaskan "kami sudah menugaskan staf kementerian untuk klarifikasi ke Sinarmas World Academy Serpong  untuk mempertanyakan permasalahan yang sebenarnya, staf kami di arahkan untuk menemui bidang kesiswaan dan mungkin lagi ada kegiatan, staf kami tidak bisa menemui bidang kesiswaan tersebut dan dalam waktu dekat ini kami akan mendatangi kembali Sinarmas World Academy" saat di pertanyakan tentang sanksi terhadap sekolah yang kurang bertanggung jawab tentang pengelolaan pendidikan "jelas ada sanksinya maka dari itu kami akan mempelajari permasalahan ini agar bisa ditindak lanjuti" tutup Hartono.

"Andi pun sudah melapor ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia dan KPAI sudah memanggil kepala sekolah SD dan SMP namun sepertinya sedang dijadwal ulang karena sesuatu hal.

Andi juga menyayangkan kenapa sekolah tidak melibatkan kepala sekolah dan guru untuk mengambil keputusan, karena guru dan kepala sekolah itu memandang dari jiwa pendidikan, sementara pihak sekolah sama sekali tidak melihat dari jiwa pendidik karena perwakilan mereka adalah orang bukan pendidik dan mungkin mempunyai track record penyelesaian masalah dengan cara-cara arogan, mudah sekali cek latar belakang mereka di era internet ini" tukasnya.

Ditempat terpisah salah satu teman sekelas Calix yang tidak mau di sebut namanya menjelaskan (11/05) Mengenai pernyataan Mr. Dedy  "Calix sering berbuat onar ",
"Calix gak pernah ngamuk ataupun berbuat onar, tiap kali main dengan saya datang kerumah saya main komputer kita ngobrol-ngobrol bukan berdebat, Calix cuma marah dikit kalo temen-temennya banyak memberikan pertanyaan seolah-olah memojokan Calix, yang saya ketahui ada 3 kali Calix marah besar, yg pertama Calix lempar buku karena temennya godain dia dengan menuduh main game dikelas padahal tidak, yang kedua mengenai masalah dengan temannya (nama disamarkan), Calix melukainya dengan pensil cuma kayak lecet, tapi info yg nyebar katanya sampe dijahit dan perlu dirawat, temen saya persis tau karena dia duduk dibelakang katanya lihat semua yang memulai adalah (temannya) karena dia yg mancing-mancing Calix, dan yg ketiga Calix marah karena kena bola dikepalanya waktu  olahraga" Ungkapnya.

"Jadi pernyataan Mr. Dedy yang exs. pegawai dari Stellamaris BSD dan Yayasan Bunda Mulia Jakarta Utara kalau Calix sering berbuat onar bertolak belakang dengan pernyataan teman sekelas Calix, dan juga bertentangan dengan raport semester 1 kelas 8 dimana guru-guru menyatakan bahwa anak tersebut sopan santun". tutup Andi (Rosyid)