APEL SIAGA SAMBUT HAJAT DEMOKRASI -->

Breaking news

Live
Loading...

APEL SIAGA SAMBUT HAJAT DEMOKRASI

Saturday 25 February 2017


Makassar, Media Investigasi- Jelang Pemilihan RT/RW Serentak se Kota Makassar, Minggu, 26 Pebruari 2017  di halaman kantor Kecamatan Biringkanaya sedang apel siaga untuk mengsukseskan kegiatan hajatan demokrasi Pemkot Makassar (25/2) ini.
Pemilhan RT/RW serentak tinggal menghitung jam, di sana sini terlihat  spanduk di tempat  pencoblosan, ‘demam’ demokrasi ala Makassar disambut warga di setiap RT dan RW di Kota Angin Mamiri.
Apel siaga dalam pemantapan kesiapan, baik soal pengamanan TNI/POLRI, tidak ketinggalan dari ormas, maupun  tenaga kelurahan dan kecamatan yang mengendalikan lalu-lintas surat suara. Dalam pertemuan di Aula Serba Guna kantor kecamatan, Camat Biringkanaya, DR. Andi Syahrum Makuradde, M.Si mengharapkan Polri bisa mengawal surat suara.
Karena dalam pemilihan, tidak tertutup kemungkinan ada gesekan,   jauh sebelumnya ada  pemilihan RT/RW sudah ada beberapa tanda-tanda mereka berseberangan di tengah-tengah masyarakat.
"Memang indikasi kecurangan di beberapa RT ada, terutama dengan tidak didaftarnya beberapa KK oleh panitia. Bayangkan saja kalau 40 KK  tidak didaftarkan dalam satu RT, hal inilah  yang diharapkan dapat diantisipasi," ungkap DR. Andi Syahrum Makuradde, M.Si, juga berharap pada pihak panitia agar diselesaikan saja di lapangan, jika timbul masalah.
Di tempat yang sama tidak kalah jelinya memberikan arahan, Danramil Tamalanrea-Biringkanaya Mayor ARH Mustan Umar, dikatakan bahwa untuk mengantisipasi kecurangan di lapangan maka hendaknya dicermati dengan melakukan pencatatan  bagi KK yang sudah dipakai, jangan sampai double. "Perlu dicatatkan KK yang sudah memilih, jangan sampai  KK digunakan  suaminya, kemudian dipakai isterinya lagi, ini tidak perlu terjadi," ujar  Mustan dalam arahannya.
Halnya Kapolsek Biringkanaya Kompol Henki Ismanto, soal kesiapannya personilnya membantu demokrasi ala Kota Makassar ini. 
Menurutnya tentu akan memback upsepenuhnya, yang menjadi hak dan kewajibannya.
Bahkan menurut  Henki, ia sudah mendeteksi zona merah di 33 TPS yang dapat memicu konflik di tengah warga. 
Jika dirata-ratakan pada setiap kelurahan ada 3 TPS, dari 107 TPS Pemilihan RT/RW di Kec. Biringkanaya.
Untuk itu Henki mengsiasati dengan meminta anggota Polisi di Polrestabes Makassar sebanyak 70 personil, sementara 65 anggota dari Polsek Biringkanaya. Sedangkan lainnya menyebar, intel 8(delapan) orang, Standby di kantor  7 personil, dan 8 (delapan) anggota memakai motor, guna memobilisasi kebutuhan pengamanan.
Ditanya kerjasama Polri dan TNI, Henki jelaskan, tidakmemback up sepenuhnya. “Polisi tidak di back upsepenuhnya oleh TNI,” katanya.

Rep: Andi Syahruddin
Editor: Rosyid