Dalam permainan pada babak pertama dimana Barut memasukan gol pertama pada menit ke-18. Perolehan gol ini tak berhenti sebab di menit ke-31 tim Barut kembali mencetak satu gol. Aksi ini lewat pemain nomor punggung delapan atas mana Aksai.
Dengan ketertinggalan, tim sepak bola Palangkaraya mencoba meningkatkan serangan hingga beberapa kali membahayakan gawang Barut, namun dapat diselamatkan oleh penjaga gawang.
Pertandingan yang dipimpin oleh wasit M. Dilah ini begitu sengit dan panas terjadi setelah serangan demi serangan dapat dimentahkan oleh Barut dan satu pemain Palangkaraya dihadiahi l wasit kartu merah setelah menendang pemain Barut. Dengan keunggulan jumlah pemain tersebut hingga peluit akhir belum ada tercipta gol.
Dengan hasil ini, maka Barut memperoleh medali emas, Palangkaraya perak dan Katingan mendapat perunggu.
Bupati H Nadalsyah saat selesai menyerahkan medali mengatakan, sangat bersyukur telah menjadi juara dan sejarah dan merupakan raihan terbaik selama ajang porprov.
Menurutnya, dengan melawan tim Palangkaraya ini dimana sebelumnya pada 1987 dalam ajang Porda, Barut pada waktu itu kalah. Dengan kemenangan, maka prestasi terbaik dapat mengalahkan tim ibu kota.
Baca juga : Dewan Pers Digugat, Saksi Buktikan Kerugian Materil Kebijakan Dewan Pers
“Alhamdulillah tim kita dapat membalas pil pahit melawan tim Palangkaraya, “kata Nadalsyah.
Dan yang tidak kalah penting tim ini juga nantinya dapat seleksi untuk pekan olah raga nasional di Papua pada tahun 2020. Yang mana nantinya diharapkan pemain Barut mendominasi pemain kedepan," tutupnya. [Anung]