Bantul, (MI) - Aksi teror menimpa tiga warga Daerah Istimewa Yogyakarta dalam waktu kurang dari 24 jam. Seorang warga Bantul yang berprofesi sebagai perawat harus mendapatkan perawatan intensif setelah terkena bacokan orang tak dikenal, Jumat (20/9/2019) dinihari.
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya menuturkan, aksi pembacokan terjadi ketika Andi Setyo Budi Utomo (33). Warga Desa/Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo Jawa Timur sedang bertugas jaga di Klinik Mitra Husada Padukuhan Pancuran Desa terong Kecamatan Dlingo.
"Iya benar, saat ini kami sedang mendalami kasus ini," tutur Riko saat dikonfirmasi, Sabtu (21/9/2019).
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan, Jumat dinihari Sekitar pukul 02.30 WIB, usai bercengkrama dengan petugas keamanan klinik tersebut Andi mencoba untuk rebahan. Tiba-tiba muncul laki-laki misterius mengendarai sepeda motor matic menghampiri korban.
Tanpa basa-basi lelaki yang menggunakan penutup kepala tersebut tiba-tiba mengeluarkan sebelah pisau dan membabat leher korban. Usai melukai korban, pelaku langsung melarikan diri menggunakan sepeda motornya.
Oleh rekan-rekannya, korban sempat dirawat sebentar di klinik tersebut namun akhirnya terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit di daerah Kecamatan Pleret. Korban terpaksa dilarikan ke rumah sakit yang lebih besar Karena luka yang dideritanya cukup serius.
"Saat ini kami mempelajari rekaman CCTV yang ada di Klinik tersebut. Serta meminta keterangan kepada para saksi yang.mengetahui kejadian tersebut,"ujarnya.
Sementara itu di lokasi lain, dua Warga Yogyakarta menjadi korban penembakan orang tak dikenal. Thomas Wisnu (19), Warga Desa Condongcatur Kecamatan Depok Sleman, dan Triwanto (28), Warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Pengasih Kulonprogo menjadi korban penembakan orang tak dikenal di dua lokasi yang berdekatan dan waktunya hampir bersamaan.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Armaini mengungkapkan kedua korban masih di rumah sakit dan belum bisa dimintai keterangan. Pihaknya berusaha mendalami kasus penembakan ini. Polisi menduga dua aksi penembakan tersebut dilakukan oleh orang yang sama. Pasalnya motif penembakan dan lokasi kejadian letaknya berdekatan.
"Terlebih jeda waktu kejadian juga tidak terlalu lama," tutur Armaini.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan aksi penembakan tersebut terjadi pada hari Kamis (19/9/2019) dinihari, sekitar pukul 00.20 WIB, Thomas Wisnu baru saja mengisi bensin di Pom Bensin Pakualaman. Ia melaju menyusuri jalan Kusumanegara ke arah timur, arah Kebun Raya Gembiraloka.
Namun sampai di kawasan Taman Makam Pahlawan Kusumanegara tepatnya di Jalan Cendana, ia dipepet oleh dua orang tak dikenal berboncengan menggunakan sepeda motor dan penutup kepala.
Korban berhenti dan tiba-tiba satu di antaranya mengeluarkan air gun. Pria yang berada di belakang langsung menembak ke arah Thomas Wisnu dan mengenai lehernya. Usai menembak Thomas Wisnu kedua pelaku langsung berbalik arah dan tancap gas di jalan Kusumanegara.
Tak berselang lama, Triwanto juga yang tengah melintas di seputaran Jalan Kusumanegara tepatnya di Jalan Kerto juga mengalami hal yang sama dengan kejadian yang menimpa Thomas. Usai menembak korban, kedua pelaku juga langsung tancap gas melarikan diri.
Kedua korban lantas ditolong petugas pemadam kebakaran dan diantar ke Rumah Sakit Happy Land yang kemudian dirujuk ke rumah Sakit Bethesda yang peralatannya lebih lengkap.