Kesiapsiagaan Masyarakat Kepulauan Aru Hadapi Ancaman Bahaya.
JAKARTA, (MI) - Kesiapsiagaan merupakan langkah konkret yang perlu dilakukan oleh setiap individu dalam menghadapi ancaman bahaya. Dalam mendukung kesiapsiagaan, BNPB mengusung tagline semangat siap untuk selamat. Salah satunya menyasar masyarakat Kepulauan Aru di Maluku.
Masyarakat di kepulauan ini terpapar potensi bahaya gempa bumi dan tsunami dengan kategori rendah hingga medium. Latar belakang ini mendorong Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkolaborasi dengan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Aru menjangkau masyarakat untuk melakukan kegiatan kesiapsiagaan bersama dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat.
"Menindaklanjuti giat antisipasi dampak gempa dan potensi tsunami di Maluku, BNPB merespon permintaan BPBD Kepulauan Aru untuk melakukan sosialisasi potensi, dampak dan upaya mitigasi gempa serta tsunami di Kepulauan Aru," ujar Kepala Sub direktorat Peringatan Dini BNPB Abdul Muhari yang mendampingi kegiatan di Kepulauan Aru bersama Kepala Sub direktorat Perencanaan Siaga BNPB Dyah Rusmiasih pada Kamis (14/11).
Muhari juga menambahkan bahwa kegiatan yang berlangsung pada 9 - 20 November 2019 ini difokuskan dalam membangun kesiapsiagaan bersama terhadap potensi bahaya di kawasan ini.
"Dari giat kesiapsiagaan ini diharapkan masyarakat Kepulauan Aru bisa memahami potensi bahaya geologis, khususnya gempa dan tsunami sehingga mampu mengambil keputusan mandiri jika diperlukan untuk evakuasi jika menerima peringatan dini dari BMKG mengenai potensi terjadinya tsunami," tambah Muhari.
Di samping itu, Muhari juga menambahkan apabila warga juga merasakan gempa yang cukup kuat dengan durasi lebih dari 20 detik, ini juga dapat digunakan sebagai peringatan dini. Dengan memahami potensi gempa dan tsunami dengan baik, "diharapkan masyarakat Kepulauan Aru tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita yang tidak benar mengenai potensi gempa dan tsunami yang bisa memancing keresahan masyarakat," ujar Muhari melalui pesan digital.
Kegiatan kesiapsiagaan masih berjalan hingga saat ini (14/11), antara lain penyusunan rencana kontijensi, sosialisasi dan simulasi evakuasi mandiri. Penyusunan rencana kontijensi dilakukan dari tanggal 11 – 15 November 2019, dilanjutkan dengan sosialisasi kesiapsiagaan gempa dan tsunami pada 16 November serta latihan evakuasi mandiri pada 17 November. Pada kegiatan simulasi evakuasi mandiri dua desa menjadi target, yaitu Desa Durjela dan Desa Wangel, Pulau Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru.
Agus Wibowo Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB