Lebak, (MI) - Proyek Pembangunan Lapen dengan panjang (1km) L (2.5m) T (5cmm) yang menyambungkan antara kampung Cinanggoler ke kampung Cikadu Desa Panyaungan Kecamatan Cihara yang menghabiskan anggaran 370.000.000 lebih di duga asal asalan, fakta ini terbukti dengan keadaan badan jalan yang rusak parah hanya berselang beberapa bulan selesai PHO.
Menurut masyarakat sekitar bernama Atoy warga Cinanggoler Tegal desa Panyaungan membenarkan "heuuh bener eta saprak angges ge langsung alalajur kena hujan pertama turun ge, padahal teuaya mobil garede nu ngaliwat kadie" (ya benar semenjak selesai pengerjaan jalan itu langsung ancur hingga ketika hujan pertama turun padahal tidak ada mobil besar yang masuk ke arah jalan ini) ungkapnya (06/01/20) dilokasi pinggir sawah berkomentar.
Ditemui pihak dinas PUPR kabupaten Lebak yang diwakili oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Anad, memebenarkan bahwa pekerjaan tersebut kurang sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh dinas ini dibuktikan yang seharus material jalan tersebut terdiri dari pertama lapisan batu 10/20, pasir urug, batu 3/5,1/2, dan batu screaning ternyata tidak semua material tersebut terpasang.
Ditambahkan pula bahwa untuk ukuran kebutuhan aspal dengan panjang 1km yaitu memakai antara 8-10/100 meter ternyata diperkirakan oleh aktivis Laskar Pemuda Peduli Pembangunan bernama Yudis, aspal tersebut tidak mungkin dipakai sebanyak itu, sahut Yudistira.
Pihak dinas juga mengatakan dengan keadaan jalan yang dilaporkan pihak aktivis dan fakta yang ada menyangkan pekerjaan tersebut amburadul dan sanksi terberatnya akan memblacklist perusahaan CV. JILLAN KONTRAKTOR menunggu hasil keputusan dari pimpinan jawab PPK.
Ditempat terpisah masyarakat yang diwakili oleh ibu rumahtangga setempat membenarkan bahwa lapisan bawahnya sudah ada batu-batu besar cuma pas pengerjaan proyek ini hanya dipasang batu kecil lalu disemprot pake aspal ini, menambahkan, menunjuk tonk aspal.
Kami menduga tonk aspal tersebut adalah aspal banci yang tidak sesuai dengan spek yang telah disediakan oleh pihak PUPR Kabupaten Lebak, Yudis membenarkan ketika berada dilokasi tersebut.
Melihat kwalitas pekerjaan yang baru dua bulan di PHO disinyalir pada proses pengerjaannya sangat sangat tidak sesuai dengan spek fakta ini terungkap ketika dilokasi banyak aspal yang sudah terkelupas bahkan berlubang dan sudah menjadi genangan air, ini membuktikan lemahnya pengawasan pihak dinas terkait (PUPR Kabupaten Lebak) terutama pihak PPK dan pengawasan, mengingat kwalitas pekerjaan yang acak acakkan sampai terjadinya PHO disinyalir adanya konspirasi yang saling berkaitan, harusnya CV.JILLIAN CONTRAKTOR sebagai pelaksana pekerjaan tersebut yang bernilai anggaran ratusan juta rupiah yang di danai oleh APBD II Kabupaten Lebak apabila terbukti telah melakukan kecurangan tidak di PHO tetapi di blacklist, tambah Yudistira.
Dengan kejadian tersebut menurut Yudis maka Poyek Dinas PUPR Kabupaten Lebak yang merupakan tangan kanan dari wakil masyarakat dalam setiap pengerjaan pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan dianggap gagal sehingga para pihak aktivis akan sesegera mungkin akan mengadakan aksi keprihatinan di depan kantor Dina PUPR Kabupaten Lebak dilanjutkan dengan laporan pengaduan karena disinyalir kegiatan proyek pembangunan jalan ini sarat dengan aroma konspirasi untuk memperkaya diri sendiri dan golongannya serta dugaan penyalahgunaan wewenang dan jabatan (Abuse of Power) oleh pihak terkait.