Sumut (MI) – Warga di sekitar Jalan Cipto Kelurahan Simalungun Kecamatan Siantar Barat, Senin (10/03) sekira pukul 13.00 WIB mendadak heboh. Lantaran Pemilik Eva Salon ditemukan gantung diri di toko salon miliknya yang beralamat di Jalan Cipto Kelurahan Simalungun Kecamatan Siantar Barat. Korban diketahui bernama Eva Widiani (32) warga Huta III, Silomanik Dusun III Kebupaten Simalungun. Wanita cantik berkulit putih yang berstatus janda beranak dua itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan tergantung dengan kain selendang yang diikatkan di langit-langit ruko yang disewanya sebagai salon.
Saat ditemukan korban yang mengenakan kemeja dan celana dalam tersebut sudah dalam keadaan membengkak dan mengeluarkan bau busuk. Sementara lidahnya menjulur, dari kemaluan dan anusnya mengeluarkan cairan dan kotoran yang berceceran di lantai. Di dekat jenazahnya terdapat kursi plastik yang digunakan korban sebagai tumpuan saat mengikatkan kain. Diduga korban sudah tewas gantung diri selama lebih dari 3 hari. Di kamar korban lantai 2 juga ditemukan catatan-catatan sebelum korban mengakhiri hidupnya. Dari catatan tersebut korban diduga nekat gantung diri karena hutang dan ingin tenang dengan pergi ke surga.
Menurut keterangan yang didapat wartawan dari mantan karyawati korban bernama Cindy, saat diwawacarai dia dan korban terakhir berkomunikasi melalui pesan WhatsApp tepatnya pada tanggal 7 Maret 2020 siang.
“Terakhir Tanggal 7 Maret kami komunikasi bang, soalnya mulai dari tanggal 1 Maret salon sudah mulai ditutup. Lantaran korban baru saja melaksanakan pesta sunatan anaknya yang masih sd ”, beber Cindy. Lebih lanjut Cindy menerangkan ia berkomunikasi dengan korban terkait sisa gaji bulanan yang belum dibayarkan. Saksi juga tidak menyangka mantan bosnya melakukan hal nekat tersebut. Karena Eva dikenal sebagai orang yang rajin melakukan perawatan tubuh dengan skincare.
Menurut informasi yang dihimpun wartawan, awalnya penemuan itu lantaran dari dalam ruko bercat warna biru itu mengeluarkan bau busuk sehingga mengundang perhatian warga setempat. Salah seorang warga yang mencoba menghubungi Personel Polsek Siantar barat untuk turun di TKP. Seterusnya Pihak Polsek Siantar Barat yang berkerja sama dengan pihak Inavis Reskrim Polres Pematang Siantar mengevakuasi korban dan membawa ke ruang forensik RSUD Djasamen Saragih kota Pematang Siantar.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Siantar Barat Ipda Jhon Purban saat diwawancarai wartawan tepatnya di Ruang Forensik RSUD Djasamen Saragih kota Pematang Siantar, menyebutkan setelah dilakukan pemeriksaan ternyata dari tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Sementara itu pihak keluarga korban juga meminta agar tidak di otopsi. "Jadi keluarga korban menolak, kalau jenazah Eva ini diotopsi, sehingga kita hanya melakukan pembersihan terhadap jenazah korban saja dan membuat surat pernyataan kepada keluarganya. Lagi pula, keluarganya yakin, kalau korban ini murni gantung diri," ucap Ipda Jhon Purba saat berada di depan ruang Forensik RSUD Djasamen Saragih.
Bejo yang merupakan abang sepupu korban mengatakan, kalau korban akan langsung dibawa ke rumah keluarganya yang berada di Silaumanik, Kabupaten Simalungun. "Setelah dimandikan disini (forensik), akan kita langsung kita kuburkan. Karena tidak mungkin jenazah ini (Eva) kita lama-lamakan, apalagi sudah bau busuk," terang Bejo kepada awak media. Bejo juga menyatakan, kalau meninggalnya Eva dengan cara gantung diri, diakibatkan depresi. Karena korban mempunyai banyak utang dan hampir setiap hari, korban meminta uang kepada Bejo, namun dirinya jarang memberinya. Eva merupakan seorang janda atau single parent sudah sudah 9 tahunan, ia memiliki dua orang anak yang duduk di bangku sekolah sehingga Bejo menyimpulkan hal ini dipicu oleh faktor ekonomi.