WNA Pasien Corona di Bali meninggal Dunia

Widget notif

Breaking news

Live
Loading...

WNA Pasien Corona di Bali meninggal Dunia

Thursday, 12 March 2020

Juru Bicara Pemerintah: Pasien tersebut adalah seorang WNA dengan kategori imported case alias tertular di luar Indonesia, (Doc. Ilustrasi).

Jakarta (MI) - Pasien Corona kasus 25 meninggal dunia. Pemerintah mengumumkan kabar tersebut sore tadi. Pasien wanita berusia 53 tahun tersebut meninggal di Bali.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona dr Achmad Yurianto mengatakan pasien tersebut adalah seorang WNA dengan kategori imported case alias tertular di luar Indonesia.

Selain itu, Yuri menyebut pasien tersebut memiliki penyakit bawaan, seperti diabetes, hipertiroid, dan paru. Dia menegaskan pasien Corona yang meninggal dipastikan memiliki penyakit penyerta.

"Tidak pernah kita dapatkan meninggal karena Coronavirus sendiri. Selalu komplikasi," kata Yuri.

Sementara itu, Sekda Bali Dewa Made Indra mengatakan pasien Corona yang meninggal tersebut adalah pasien RS Sanglah Bali. Dia menyebut pasien itu meninggal pada Rabu dini hari.

"Ya tadi pagi pukul 02.45 Wita saya mendapatkan informasi dari rumah sakit Sanglah bahwa salah satu pasien dalam pengawasan COVID-19 meninggal dunia pada pukul 02.45 Wita, ini adalah warga negara asing berjenis kelamin perempuan usianya 53 tahun," kata Sekda Bali Dewa Made Indra kepada wartawan di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (11/3/2020).

Dewa Made Indra mengaku baru mendapat info bahwa yang bersangkutan positif Corona pagi tadi atau setelah pasien meninggal.

"Sampai tadi pagi meninggal dunia, dalam catatan kami di RS pasien ini yang belum keluar hasil labnya, sehingga statusnya masih pengawasan. Ketika tadi meninggal dunia, maka kami mencoba untuk koordinasi dengan konfirmasi dengan Dirjen Kesehatan P2P Kemenkes, baru kemudian diinfokan bahwa pasien ini kemarin termasuk salah satu yang diumumkan positif Covid-19, yakni pasien kasus nomor 25," kata Made Indra.

"Jadi setelah meninggal kami baru tau bahwa ini adalah positif COVID-19, tapi jangan lupa orang ini memang sudah menderita 4 penyakit," imbuh Dewa Made Indra.

Pemprov Bali melacak jejak WNA yang telah meninggal ini. Pelacakan dimulai dari penginapan WNA itu hingga di Rumah Sakit Sanglah.

"Tracing itu sudah menemukan orang-orang atau pihak-pihak yang pernah berinteraksi dengannya, maka sesuai dengan protap terhadap orang-orang ini sudah dilakukan tindakan-tindakan sesuai dengan prosedur," ujarnya.

Kenapa Pemda baru tahu bahwa pasien positif pagi tadi?

Dokter Achmad Yurianto menjelaskan dokter penanggung jawab pasien sudah tahu akan hal itu. Sebab, menurut dia, apabila tim dokter tidak tahu, protokoler perawatan pasien bisa tak sesuai SOP.

"Seperti ini dokter penanggung jawab langsung tahu. Karena kalau dokternya tidak tahu dia tak bisa menentukan bagaimana perawatan protokol perawatannya dan tak bisa tahu mengapa pasien ini harus diisolasi," jelasnya. (dtk)