Sempat ditutup Bandara Banyuwangi kembali dibuka -->

Breaking news

Live
Loading...

Sempat ditutup Bandara Banyuwangi kembali dibuka

Sunday 14 February 2021


Dibukanya kembali penerbangan di Bandara Banyuwangi setelah ada pemberitahuan penerbangan atau notice to airmen (notam) yang dikeluarkan oleh otoritas bandara setempat.


Banyuwangi - Bandar Udara Banyuwangi, Jawa Timur, kembali dibuka untuk rute penerbangan pada Minggu mulai pukul 06:00 WIB, setelah selama sepekan ditutup karena terdampak abu vulkanik letusan Gunung Raung.


Executive General Manager PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Banyuwangi Cin Asmoro dalam keterangannya di Banyuwangi, Minggu menjelaskan dibukanya kembali penerbangan di Bandara Banyuwangi setelah ada pemberitahuan penerbangan atau notice to airmen (notam) yang dikeluarkan oleh otoritas bandara setempat.


"Bandara Banyuwangi sudah kembali dibuka, sudah ada empat penerbangan sejak pagi tadi. Sesuai rencana hari ini Bandara Banyuwangi melayani enam penerbangan," ujarnya.


Pembukaan kembali penerbangan di Bandara Banyuwangi, lanjut dia, dilakukan setelah pihaknya melakukan pemantauan lewat radar BMKG maupun Airnav dan selanjutnya diteruskan koordinasi ke pihak Otoritas Bandara Wilayah 3 Surabaya.


"Dari hasil koordinasi tersebut, akhirnya dikeluarkan notam, sehingga Bandara Banyuwangi bisa kembali melayani penerbangan saat ini. Semoga kondisi seperti ini terus berlanjut dan letusan Gunung Raung tidak lagi berimbas ke penerbangan di Bandara Banyuwangi," katanya.


Cin menyebutkan enam penerbangan pada Minggu ini adalah maskapai Citilink rute Bandara Soekarno Hatta-Bandara Banyuwangi (PP), Surabaya-Banyuwangi (PP) dan Banyuwangi-Denpasar (PP).


"Masih Citilink. Sementara pesawat Citilink yang grounded kemarin terbang sore ini menuju Jakarta," katanya, dilansir Antara.


Sementara Garuda Indonesia dan Batik Air dengan rute Bandara Soetta-Banyuwangi (PP) belum mengoperasikan pesawatnya setelah seminggu penerbangan Banyuwangi lumpuh karena abu vulkanik Gunung Raung yang lokasinya di perbatasan Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso itu. (*)